Wali Kota: Senyum dan Sapa dari Hati, Obat Pertama Bagi Pasien di RSD Gunung Jati



CIREBON- Senyum dan sapa merupakan obat bagi keluarga pasien yang berobat ke RSD Gunung Jati. Kualitas pelayanan diminta menjadi perhatian utama dari manajemen.

Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH., usai menjadi pembina upacara dalam rangka HUT ke 98 RSD Gunung Jati, Kota Cirebon, Jumat, 30 Agustus 2019, mengungkapkan jika masyarakat Kota Cirebon menggantungkan harapan yang besar dengan keberadaan RSD Gunung Jati.

“Karena itu, kualitas pelayanan harus terus menerus ditingkatkan,” tegas Azis. Termasuk dengan membiasakan senyum dan sapa terhadap pasien dan keluarganya yang tengah menjalani perawatan di RSD Gunung Jati. “Senyum dan sapa itu harus muncul dari dalam hati. Itu obat awal untuk pasien, menurunkan tensi kepanikan mereka,” ungkap Azis.

Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul. “Cetak SDM unggul untuk tingkatkan pelayanan di rumah sakit ini,” tegas Azis.

Sementara itu Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, juga meminta kepada manajemen RSD Gunung Jati untuk memberikan rasa nyaman kepada pasien yang berobat ke rumah sakit tersebut.

“Senyum adalah hal yang paling utama,” ungkap Eti. Eti juga berpesan agar peningkatan pelayanan kepada pasien diberikan dengan maksimal.

Direktur Utama (Dirut) RSD Gunung Jati, dr. Ismail Djamaludin Sp. OT., mengungkapkan jika mereka berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien yang berobat ke rumah sakit mereka. “Caranya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kami miliki,” ungkap Ismail. SDM unggul bisa diperoleh dengan sejumlah pendidikan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan para dokter yang ada di rumah sakit tersebut.

Ditambahkan Ismail, sekalipun baru menjabat sebagai Dirut RSD Gunung Jati selama sebulan, namun berbagai upaya perubahan ke arah yang lebih baik telah dilakukan. “Ke depannya, kita akan memiliki center-center pelayanan yang akan menjadi unggulan di rumah sakit ini,” tegas Ismail.

Bahkan saat ini RSD Gunung Jati telah lulus dari survei akreditasi pada 29 Juli 2019 lalu dan menjadi rumah sakit paripurna atau rumah sakit bintang lima. “Kita akan terus pertahankan bahkan kita tingkatkan jika akhirnya pada 2023 mendatang bisa menjadi rumah sakit tipe A,” tegas Ismail.