Wali Kota: Perbaikan Taman Akan Menambah Kunjungan Wisatawan ke Kota Cirebon

CIREBON – Pemerintah daerah (Pemda) Kota Cirebon menyerahkan pengelolaan sejumlah taman kepada pihak swasta.

Dengan sentuhan perbaikan, ditambah hijaunya pepohonan di taman, diharapkan bisa merubah wajah Kota Cirebon dan menarik kunjungan wisatawan.

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH., saat melakukan pertemuan tentang pengelolaan taman di Kota Cirebon melalui dana CSR perusahaan di Bank BJB Cabang Cirebon, Kamis, 10 Oktober 2019. “Selama 15 tahun, Kota Cirebon tidak pernah nampak istimewa. Tidak ada perubahan yang munculnya dari pemerintahan,” ungkap Azis.

Namun Kota Cirebon tetap menarik perhatian investor untuk melakukan investasi. Keberadaan pusat-pusat perbelanjaan dan sejumlah hotel membuktikan jika Kota Cirebon merupakan kota yang menarik untuk berinvestasi. “Pemerintah daerah nya saja belum berbuat apa-apa, namun investor sudah tertarik. Apalagi kalau kita berbuat,” tegas Azis.

Karena itu, program Pemda Kota Cirebon tahun ini yaitu mengelola 50 taman yang ada saat ini. pengelolaan taman diserahkan kepada pihak swasta karena Pemda Kota Cirebon menyadari tidak semua program pembangunan bisa dibiayai APBD. “Karena itu, kami memberikan ruang untuk partisipasi swasta.

Salah satunya dengan menggarap taman-taman yang sudah ada di Kota Cirebon,” ungkap Azis.

Azis juga mempersilahkan kepada pelaku usaha untuk memilih sendiri taman yang akan dikelola melalui dana CSR yang mereka miliki. “Silahkan rundingkan bagaimana teknisnya. Tidak harus ditanami pohon besar, disesuaikan dengan lebarnya taman,” ungkap Azis. yang terpenting, taman tersebut harus benar-benar hijau.

Azis berkeinginan nantinya taman-taman yang ada di Kota Cirebon sama dengan taman yang ada di Kota Bandung dan Kota Surabaya. “di Kota Surabaya iklimnya hampir sama dengan di Kota Cirebon. keberadaan taman membuat kota menjadi sejuk,” ungkap Azis.

Yang terpenting, lanjut Azis, adalah upaya pemeliharaan taman setelah dibangun. “jangan sampai sekedar gugur kewajiban, terus ditinggalkan. Namun harus dirawat sepanjang tahun,” ungkap Azis. Bahkan Azis juga mempersilahkan kepada swasta untuk membuat simbol atau menamakan taman tersebut sesuai keinginan mereka. “Selain peran swasta, pada 2020 mendatang kami juga akan mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan taman,” ungkap Azis.

Jika taman tertata dengan baik, hijau dan bersih, kunjungan wisatawan di Kota Cirebon diyakin akan semakin meningkat.

Sementara itu Kepala Bank BJB Cabang Cirebon, Budi Jamaludin, mengungkapkan jika pelaku usaha juga memiliki kepentingan terhadap kondisi di Kota Cirebon. Karena itu, forum CSR akan mencoba menyusun konsep penggunaan CSR yang tidak terbatas pada penataan taman saja. “Juga agar kegiatan nanti tidak sekedar gugur kewajiban. Itu menjadi catatan kami,” tegas Budi.

Sedangkan General Affairs Kinderfield, Ariea Iswan Widagdo, mengaku jika pihaknya sudah menyiapkan desain untuk penataan taman yang ada di Pamitran. Bahkan mereka sudah menyerahkan ke Walikota pada kesempatan tersebut. “Kalau desain disetujui, kita akan eksekusi tahun ini,” ungkapnya.