WALI KOTA CIREBON HADIRI RAPAT PARIPURNA PEMBAHASAN LKPJ

CIREBON – Wali Kota Cirebon, Drs. Nasrudin Azis,SH menghadiri kegiatan rapat paripurna istimewa penyampaian rekomendasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) yang dilaksanakan di ruang rapat Gotrasawala DPRD Kota Cirebon, Rabu (17/5).

Kegiatan rapat ini dihadiri oleh para fraksi dan unsur terkait. Dalam rapat paripurna ini BUMD dan Pendidikan rupanya menjadi sorotan utama. Hal ini terlihat dari adanya kritik yang disampaikan oleh sejumlah pihak. Salah satunya kritik yang dilakukan oleh Fraksi Nasdem yang menyoroti persoalan pendidikan terutama database siswa miskin yang tidak update, sehingga berimbas pada biaya pendidikan dan persoalan lain yang terus menerus berulang.

“Silahkan saja menyampaikan aspirasi karena memang salah satu fungsi dewan itu sebagai pengawasan sehingga wajar saja dan sejauh ini memang kita pun selalu komunikasi dalam menangani setiap persoalan yang ada,” Ujar Wali Kota Cirebon, Drs. Nasrudin Azis, SH usai menghadiri kegiatan rapat paripurna.

Selain itu Azis juga mengatakan bahwa hampir seluruh SKPD mendapat catatan dari DPRD . ia juga tidak mempersoalkan kritik tersebut dan menjamin untuk ditindaklanjuti. Salah satunya dengan memilih bersama sekda dan sistem sesuai gugus kerja.  Sementara saat ditanya mengenai kinerja BUMD yang belum Optimal, Wali Kota mengatakan baginya bila kekurangan yang ada akan membantu pemerintah kota melakukan evaluasi kinerja para direksi. Sebab catatan dewan berkisar di kontribusi perusahaan daerah yang tidak optimal ke pendapatan asli daerah (PAD).

Dari catatan rekomendasi, DPRD banyak menyoroti minimnya optimalisasi pendapatan daerah. Dewan menduga banyak penyampaian target pendapatan tidak sesuai potensinya. Kemudian BUMD dinilai belum bisa mengembalikan investasi pemerintah kota.

Secara khusus catatannya ada pada Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan yang gagal melakukan inventarisasi aset, PD Farmasi juga dinilai gagal mengelola penyertaan modal, PDAM juga disoroti aspek pelayanannya, Perumda Pasar Berintan gagal mengendalikan kebocoran retribusi dan PD BPR Bank Cirebon angkat kredit macetnya tinggi. *