Wakil Wali Kota: Program Padat Karya Tunai (PKT) Bisa Tingkatkan Daya Beli

CIREBON – Program Padat Karya Tunai (PKT) atau cash for work (CFW) dimulai di Kota Cirebon. Pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada menjadi prioritas pelaksanaan PKT di Kota Cirebon.

“Saya tentu menyambut baik program PKT yang diluncurkan oleh Dirjen Ciptakarya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kota Cirebon,” ungkap Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati dalam Pelatihan/Penguatan Tukang/Pekerja dan Sosialisasi CFW di Kelurahan Harjamukti, Kota Cirebon, Selasa, 15 Juni 2021.

Program PKT yang digelar melibatkan warga secara langsung sebagai tenaga kerja. Terutama warga berpenghasilan rendah yang sangat terdampak dari adanya pandemi Covid-19. “Program ini melibatkan 725 tenaga kerja dengan nilai hari orang kerja (HOK) mencapai 1,3 miliar lebih,” ungkap Eti. Masing-masing orang per hari akan dibayar Rp120 ribu. “Mudah-mudahan dengan program ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat yang tengah merosot di masa pandemi Covid-19 ini,” ungkap Eti.

Tahun ini PKT dilakukan di 8 kelurahan di Kota Cirebon. Masing-masing Kelurahan Harjamukti, Kelurahan Drajat, Kelurahan Kalijaga, Kelurahan Kejaksan, Kelurahan Sukapura, Kelurahan Argasunya, Kelurahan Pekalangan, dan Kelurahan Pegambiran. “Mudah-mudahan 14 kelurahan lainnya bisa menyusul mendapatkan program ini. Kami terus koordinasi dengan Kementerian PUPR,” ungkap Eti.

Untuk PKT di Kota Cirebon merupakan program pemeliharaan. “Jadi tidak membuat program baru,” ungkap Eti. Dengan adanya pemeliharaan ini, sejumlah aset yang ada di tingkat kelurahan diharapkan bisa terus digunakan dengan baik.

Sementara itu, koordinator Program Kotaku, Nasirun, menjelaskan program ini dilandasi pandemi Covid-19 yang hingga kini masih terjadi. “Sebanyak 8 kelurahan yang mendapatkan program ini alhamdulillah dananya sudah cair ke rekening Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM),” ungkap Nasir. Kelurahan yang mendapatkan anggaran terbesar yaitu Kelurahan Jagasatru dengan nilai Rp1 miliar. “Saat ini sosialisasi masih berlangsung di sejumlah kelurahan dan Kelurahan Harjamukti yang pertama menggelar program ini,” ungkap Nasir.

Ditambahkan Nasir, untuk PKT di Kota Cirebon kegiatannya fokus pada pemeliharaan. “Seperti kita tahu, pemeliharaan itu agak susah. Kalau membangun gampang,” ungkap Nasir. Setelah program ini selesai, diharapkan ke depannya masyarakat memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.

Sedangkan Ketua BKM Barokah Mandiri, H. Iska, menjelaskan ada sekitar 4.700 m² pemeliharaan yang dilakukan di 13 RW di Kelurahan Harjamukti. “Ditambah pemeliharaan 2 MCK (mandi, cuci, kakus) yang ada di wilayah kami,” ungkap Iska.

Dijelaskan Iska, program yang digelontorkan Kementerian PUPR ini memiliki dampak di lingkungan mereka. Selain lingkungan menjadi bersih dan sehat juga menyerap tenaga kerja. “Ada 128 warga lokal yang terlibat dalam pengerjaan di sini,” ungkap Iska.