SMP Negeri 18 Pecahkan Rekor MURI

MVI_6463_00_00_09_05_29KOTA CIREBON, SMP Negeri 18 Kota Cirebon berhasil pecahkan rekor MURI dengan merangkul 515 siswa dalam membatik topi. Rekor tersebut mengalahkan membatik di atas kain sepanjang 3000 meter oleh 386 pembatik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pekalongan . Hal tersebut diungkapkan senior Manager Musium Rekor Indonesia Paulus Pangka saat penutupan acara kegiatan membatik topi di lapangan SMPN 18 Kota Cirebon, Kamis (2/10/2014).

Paulus mengatakan walaupun lokasi SMPN 18 termasuk wilayah pinggi kota namun ia mengaku salut dengan hasil jerih payah dari SMPN 18. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno, Abidin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Wahyo, dan para undangan lainnya.

Kepala SMPN 18 Sumiyati mengatakan, pemecahan Rekor MURI terinspirasi dari ektrakurikuler batik di sekolahnya. “Selain itu, kami ingin SMPN 18 lebih banyak dikenal dengan memunculkan bakat dari para siswa yakni membatik. Kami hanya targetkan sekitar 450 anak, tetapi jumlah peserta meningkat menjadi 515,” tuturnya.

Sumiyati mengatakan, bahan malam untuk batik disedikan sekitar satu kuintal lebih dengan 80 tungku. “Satu tungku tersebut dibagi menjadi enam anak perkelompok, jadi ada 16 kelompok,” terangnya.

Koordinasi Lapangan acara Asito mengatakan persiapan pemecahan Rekor Muri sudah dilakukan sejak awal Oktober 2014. “Sebetulnya sudah sejak enam bulan kami mengajukan untuk memecahkan Rekor MURI tetapi tidak langsung diterima. Baru saat membatik di media topi barulah bisa tercatat oleh MURI,” ungkapnya.