Selesai Pembangunan dan Segera Dibuka, Pemda Kota Cirebon Ajak Warga Menjaga Alun-alun Kejaksan

CIREBON – Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon sudah selesai pembangunannya, Pemda Kota Cirebon mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaganya.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si. usai rapat evaluasi peluncuran BRT dan soft launching Alun-alun Kejaksan, Jumat 9 April 2021.

Dikatakan Agus Mulyadi, pembangunan alun-alun berjalan dua tahun dan sudah selesai, meski belum sempurna, ada beberapa perbaikan. “Kedepannya Pemda akan membentuk tim untuk mengurus dan mengelola alun-alun, kami juga mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga,” kata Agus.

Agus mengungkapkan, soft launching alun-alun sendiri nanti bersamaan dengan peluncuran perdana Bus Rapid Transit (BRT) atau Trans Cirebon. “Diawali dengan launching operasional BRT, di satu tempat, di Plaza Gapura Alun-alun Kejaksan,” ucapnya.

Dijelaskan Sekda, BRT dari total 10 unit, pada peluncuran perdana akan mengaspal 4 unit. “Nanti launching BRT dilakukan secara simbolis oleh Forkopimda, dan untuk 6 unit lainnya akan menyusul berjalan, Senin nanti sudah operasional,” ujar Sekda.

Ia menuturkan, mengantisipasi kerumunan pada saat launching BRT dan Alun-alun Kejaksan, petugas Satpol PP dan Pamdal dari Setda Kota Cirebon akan disiagakan. “Supervisi Satpol-PP digerakkan untuk bisa menjaga alun-alun, silahkan warga menikmati fasilitas publik, tapi jangan sampai ada kerumunan dan juga tidak merusak fasilitas publik, semua harus dijaga bersama-sama, maka dari itu nanti ada pengamanan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Cirebon, Andi Armawan mengatakan, nama bus ini bukan lagi BRT, tapi sudah diberi nama Trans Cirebon. “Namanya nanti Trans Cirebon, bukan BRT lagi,” kata Andi.

Selama dua minggu terhitung setelah soft launching, dijelaskan Andi, Trans Cirebon akan beroperasi dengan tarif gratis bagi para penumpang, namun setiap bus hanya bisa memuat setengah penumpang dari kapasitas aslinya.

Pada rute yang sudah disepakati, Trans Cirebon akan melewati delapan halte, empat diantaranya di wilayah Kabupaten, empat lainnya di Kota Cirebon. “Halte di kabupaten ada di Jalan Cakrabuana Cempaka Arum, di Megu, Plered dan Pilang, sementara halte di Kota baru mau ditentukan, untuk kapasitas, Trans Cirebon itu ada 20 seat dan 10 penumpang berdiri. Jadi sementara, cuma bisa 15 penumpang,” kata Andi.

Terkait pengamanan Alun-alun Kejaksan, Kepala Bagian Umum dan Keuangan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon, Sugiyanto, S.Sos. menyampaikan, pengamanan area Alun-alun Kejaksan akan dilakukan secara kolaborasi antara Pamdal dan Satpol-PP Kota Cirebon. “Ada 26 petugas yang akan siaga menjaga ketertiban dan keamanan di alun-alun,” kata Sugiyanto.

Dijelaskannya lebih lanjut, akan ada tiga shift yakni pagi ke siang, siang ke malam, malam ke pagi. “Tahun ini masih diperbantukan oleh Satpol-PP, tahun depan nanti ada 30 Pamdal, sedangkan Satpol-PP sifatnya nanti hanya supervisi saja,” jelasnya.

Pola kerjanya, kata Sugiyanto, sementara yang di depan adalah petugas Pol PP, karena memang memiliki kewenangan apabila ada pelanggaran khususnya Perda. “Nanti ada posko dan petugas melakukan pemantauan, apabila ada pengunjung yang tidak tertib akan kami himbau melalui pengeras suara,” ungkapnya.