Sekda Pimpin Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Stunting

CIREBON – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon memimpin langsung pemberian makanan tambahan untuk anak yang mengalami stunting.

Melalui kegiatan yang bertajuk Bubos Bertasbih Korpri Kota Cirebon, Sekda Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si. didampingi Ketua DWP, NR Madyawati A Mulyadi, SH., Kepala DP3APPKB, Suwarso Budi Winarno dan camat membagikan langsung makanan tambahan berupa telur kepada keluarga yang memiliki bayi di bawah usia dua tahun (Baduta) yang mengalami stunting.

“Hari ini jadi bagian dari rangkaian kegiatan Bubos 7 tahun 2023,” kata Agus. Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 27 kota dan kabupaten di Provinsi Jabar.

Sehari sebelumnya telah dibagikan rantang cinta dan paket sembako untuk marbot. “Hari ini secara tematik Kota Cirebon melakukan kegiatan untuk menurunkan prevelensi stunting,” tambahnya.

Makanan tambahan berupa pemberian telur yang jumlahnya 15 butir untuk 15 hari, diberikan kepada 800 keluarga yang berdasarkan verifikasi terakhir memiliki baduta. Melalui pemberian protein hewani ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan berat dan tinggi badan.

Pada kesempatan itu, Agus juga meminta semua pihak untuk bisa bersama-sama ‘keroyokan’ menurunkan angka stunting di Kota Cirebon. “Alhamdulillah angka stunting kita sudah turun dari 30,6 persen angka stunting tahun lalu, kini menjadi 17 persen. Ditargetkan kembali turun di angka 14 persen,” tutur Agus.

Sementara itu, Ketua DWP Kota Cirebon, NR. Madyawati A. Mulyadi, S.H., mengimbau agar para ibu tidak memberikan makanan sembarangan untuk anak di bawah 2 tahun. “Anak-anak di bawah dua tahun masih membutuhkan asupan protein untuk tumbuh kembang mereka,” tutur Madyawati.

Sedangkan Kepala DP3APPKB, Suwarso Budi Winarno menjelaskan, telur merupakan protein hewani yang mudah didapatkan. Dengan mengonsumsi telur satu hari sekali, Budi berharap, baduta bisa mendapatkan asupan protein yang memadai.

Pada kesempatan itu Budi juga meminta kepada ibu-ibu muda untuk lebih memahami pencegahan stunting. “Sekarang banyak sarana untuk mencari ilmu terkait gizi, pengasuhan dan lainnya. Sehingga anak-anak kita terhindar dari stunting,” katanya.