Sekda: Peran Pers Penting Dalam Pembangunan

CIREBON- Keberhasilan pembangunan di Kota Cirebon saat ini tidak terlepas dari peran serta pers. Pemerintah daerah (Pemda) Kota Cirebon berharap sinergitas yang sudah terjalin bisa semakin baik lagi.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. Asep Dedi, M.Si., usai pelantikan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Wilayah Cirebon periode 2019-2024 dan workshop jurnalistik, Senin, 04 Maret 2019 di ruang Adipura Kencana.

“Pertama-tama, kami Pemda Kota Cirebon mengucapkan selamat kepada pengurus SMSI yang baru dilantik hari ini,” ungkap Asep. Asep juga berharap keberadaan SMSI di wilayah Cirebon ini mampu mengemban amanah untuk bisa membuat media siber bekerja dengan sehat, profesional serta menjunjung tinggi hukum etika jurnalistik.

Peran pers, lanjut Asep sangatlah penting, termasuk di Kota Cirebon. “Pembangunan yang sudah berlangsung saat ini juga tidak terlepas dari peran serta pers,” ungkap Asep. Khususnya peran mereka untuk memberikan pembelajaran berharga kepada masyarakat. Pemda Kota Cirebon juga sangat berharap terjalin kerja sama yang baik dengan segenap unsur pers. “Keberadaan mereka juga bisa mendukung program pemerintah di Kota Cirebon,” ungkap Asep.

Khususnya untuk menyukseskan visi sehati selama 5 tahun ke depan. Selain itu, Pemda Kota Cirebon saat ini juga tengah menjadikan daerahnya sebagai lokasi wisata utama di Jawa Barat berbasis budaya dan sejarah. “Semua tujuan itu bisa tercapai jika ada kerja sama dengan semua pihak, termasuk dengan pers,” ungkap Asep.

Sementara itu Ketua SMSI Jabar, Hardiansyah, mengungkapkan jika saat ini ketergantungan masyarakat pada dunia siber semakin besar.

“Karena peristiwa besar yang terjadi dalam lima menit saja bisa langsung dibaca seluruh dunia dalam waktu cepat,” kata Hardiansyah. Namun sayangnya, tidak semua media bisa menjadi referensi yang bisa dipercaya. Karenanya, masih banyak berita-berita hoaks yang lolos dari ruang redaksi.

Berdasarkan catatan dari Dewan Pers, saat ini tidak kurang dari 47 ribu media massa berbasis internet yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Sayangnya sebagian besar tidak dikelola secara profesional dan tidak menghormati etika dan hukum jurnalistik.

“berangkat dari kondisi itu, lahirlah sebuah organisasi yang bernama Serikat Media Siber Indonesia atau SMSI,” ungkapnya.