CIREBON – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon meminta sinergitas dan kolaborasi yang baik untuk menjadikan Cirebon Kota Sehat.
Hal tersebut diungkapkan Sekda Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., saat membuka rapat koordinasi Kota Sehat dalam rangka persiapan verifikasi lanjutan penghargaan kabupaten/kota sehat (KKS) tingkat nasional tahun 2023, Selasa (25/7/2023).
“Seperti yang kita lakukan hari ini,” ungkap Agus. Pertemuan ini merupakan pertemuan bagian dari kolaborasi dan sinergitas antara tim pembina dengan forum kota sehat dan bersih.
Rakor yang dilakukan ini, lanjut Agus, merupakan upaya untuk menuju Cirebon Kota Sehat 2023. Banyak indikator penilaian kota sehat yang harus dikawal bersama-sama untuk mencapai target Cirebon Kota Sehat 2023.
Pada kesempatan itu, Agus juga menjelaskan bahwa berbagai indikator penilaian di setiap tatanan di Kota Cirebon sudah di atas 81 persen. Ada pun tatanan yang menjadi penilaian kabupaten/kota sehat (KKS) yaitu kehidupan masyarakat sehat mandiri , permukiman dan fasilitas umum, pendidikan, pasar, pariwisata, transportasi dan tertib lalu lintas, perkantoran dan perindustrian , perlindungan sosial, serta pencegahan dan penanganan bencana.
Bahkan tatanan pariwisata sudah mencapai 100 persen. Indikator ini menunjukkan Kota Cirebon bisa mendapatkan penghargaan Swasti Saba Wiwerda. “Indikator yang belum tercapai di setiap tatanan untuk bisa kita kawal bersama,” ujar Agus.
Dijelaskan Agus, Kota Cirebon pada 2019 pernah mendapatkan penghargaan tertinggi sebagai kota sehat, yaitu Swasti Saba Wistara. Ini menunjukkan bahwa Kota Cirebon mampu untuk meraih penghargaan tersebut melalui kolaborasi dan sinergitas yang baik dengan semua elemen di Kota Cirebon.
Namun Agus juga mengingatkan bahwa penghargaan yang ingin diraih bukanlah tujuan akhir. Raihan penghargaan nanti menunjukkan bahwa tahapan yang dilakukan untuk mewujudkan Cirebon Kota Sehat 2023 sudah berada di jalur yang tepat.
“Sekaligus upaya kita untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tutur Agus.
