CIREBON – Udara pagi di Balai Kota Cirebon dipenuhi aura magis ketika tabuhan gamelan berpadu dengan gerak tari Topeng Kelana. Gerakan penuh wibawa itu seolah membuka tirai waktu, mengantar para tamu menuju sebuah perjalanan yang tak sekadar indah dipandang, melainkan juga kaya makna dalam perayaan satu tahun Museum Topeng Cirebon, Rabu (10/9/2025).
Museum Topeng Cirebon memiliki ratusan karakter topeng dari berbagai penjuru nusantara. Terpajang dengan megah. Setiap ukiran, setiap lekukan wajah kayu, menyimpan kisah yang berlapis-lapis. Tentang karakter manusia, tentang tradisi, bahkan tentang doa yang tersimpan dalam seni. Tak berhenti di sana, museum ini juga menghadirkan koleksi topeng dari mancanegara, menghadirkan jembatan antara budaya lokal dan dunia.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo dengan penuh haru, menyampaikan rasa terima kasih kepada Nani Yuniarti Taufik, pemilik Narada Art Gallery, yang menghibahkan 488 koleksi untuk Museum Topeng Cirebon. Kini, total koleksi di Museum Topeng Cirebon mencapai 621 buah.
Wali Kota berharap museum ini menjadi ruang pembelajaran dan inspirasi. Khususnya bagi generasi muda Cirebon untuk dapat mengenal, mencintai, sekaligus mengembangkan budaya lokal dalam wujud yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Di museum topeng ini, para wisatawan juga dapat merasakan keunikan Cirebon sebagai kota budaya. Di sini masyarakat menemukan kebanggaan, bahwa Cirebon adalah kota yang tidak pernah kehilangan identitasnya,” ungkapnya.
Wali Kota menambahkan, peringatan satu tahun Museum Topeng Cirebon tidak hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga titik tolak untuk melangkah lebih jauh. Ia mengajak kepada seluruh yang hadir untuk bersama-sama menjadikan Museum Topeng Cirebon sebagai rumah kebudayaan yang terbuka, pusat ide kreatif, ruang pertemuan seni, dan destinasi wisata yang membanggakan.
“Dengan kebudayaan sebagai fondasi, kita yakin dapat membangun Kota Cirebon yang maju, sejahtera, berdaya saing, sekaligus tetap berakar pada nilai leluhur,” tuturnya.
Wali Kota pun menutup sambutannya dengan sebuah filosofi yang menggetarkan hati, yakni Kota Cirebon Mayungi Lan Nyumponi. Seperti tema pada Hari Jadi ke-598 Cirebon yang bermakna bahwa Pemerintah Kota Cirebon ingin selalu melindungi sekaligus memenuhi kebutuhan rakyatnya.
“Kata-kata itu menjadi doa dan tekad kami ingin Kota Cirebon tak hanya menjadi lintasan, melainkan sebagai kota tujuan dengan karakter dan ciri khas yang kuat,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya,menegaskan bahwa berdirinya Museum Topeng adalah buah dari kebersamaan dan semangat pelestarian budaya.
“Sejak awal memang tidak mudah, namun berkat dukungan banyak pihak, museum ini dapat menjadi lokomotif kebudayaan,” ujarnya.
Agus menjelaskan bahwa, selama setahun berjalan Museum Topeng Cirebon, tercatat ada 7.527 kunjungan. Ia berharap jumlah ini semakin meningkat dengan bertambahnya koleksi topeng. “Museum ini adalah rumah budaya, tempat untuk belajar, memahami, dan menumbuhkan cinta pada warisan leluhur,” tuturnya.
Perayaan satu tahun Museum Topeng juga ditandai dengan penandatanganan kerjasama teknis untuk pengembangan kebudayaan dan pariwisata, khususnya di kawasan pelabuhan. Sebuah langkah yang diyakini akan memperkuat posisi Cirebon sebagai kota budaya sekaligus destinasi wisata yang menarik.
Acara kemudian ditutup dengan kunjungan bersama ke dalam museum. Di sana, pengunjung larut dalam keindahan koleksi topeng nusantara dan internasional, merasakan denyut budaya yang tak lekang oleh waktu. Museum Topeng Cirebon pun tak sekadar berdiri sebagai ruang pameran, melainkan rumah besar bagi kebanggaan, ingatan, dan identitas.
Dokumentasi: Dede Sofyan Hadi
Pengolah Informasi : Mike Dwi Setiawati
Narahubung: Admin Prokompim (082120387359)
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda Kota Cirebon
Jalan Siliwangi No. 84, Kota Cirebon, 45124