Saat Wali Kota Cirebon Menyemangati Siswa SMA

CIREBON- Ratusan siswa berkumpul di lapangan serba guna SMA Negeri 1 Kota Cirebon. Lapangan yang sebelumnya riuh dengan siswa yang berolahraga, kini riuh dengan gelak tawa, canda dan obrolan ratusan siswa. Gemuruh siswa semakin menggema saat sosok yang ditunggu, Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis. Dengan ramah, orang nomor satu di Kota Cirebon itu pun menyapa ratusan siswa yang sudah menunggunya. “Saya dulu pernah sekolah disini, ini sekolah kenangan,”ungkap Azis yang disambut tepuk tangan siswa mulai dari kelas 10 hingga 13 yang ada di lapangan.

Azis pun kemudian menceritakan bagaimana dirinya sempat enggan bersekolah. “Saya dulu tidak mau bersekolah disini,” ungkap Azis. Hanya saja karena sang ayah mengajar sebagai guru di sekolah itu, akhirnya dengan  ‘terpaksa’ Azis mengikuti kehendak orangtuanya. Karena tidak sesuai dengan keinginan hati, Azis muda belajar sekehendak hatinya. Tak heran, ia sempat mendapatkan rangking ‘kedua’. “Tapi kedua dari belakang, dari 300 an lebih siswa,” ungkap Azis sambil tersenyum disambut dengan tawa riuh ratusan siswa yang hadir di lapangan tersebut.

Saat kelas 3, Azis mulai sadar akan pentingnya masa depan. Karena itu Azis pun mantap untuk belajar lebih tekun agar bisa lulus sekolah dengan nilai baik. “Alhamdulillah saya lulus,”ungkap Azis. Rasa syukur semakin bertambah saat dirinya diterima di IKIP, sekarang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung fakultas olahraga. Usai lulus kuliah, Azis pun bekerja di sebuah tempat fitnes. Ia pun lalu berkenalan dengan dunia politik hingga akhirnya berhasil menjadi Wali Kota Cirebon seperti sekarang.

Cerita sang wali kota pun mendapatkan tanggapan beragam dari siswa yang hadir. Dengan antusias mereka bertanya kepada Nasrudin Azis bagaimana cara untuk bisa sukses. Seperti Hasan, seorang siswa jurusan MIPA yang menanyakan bagaimana agar bisa bangkit dari keterpurukan. “Kalau kita sudah jatuh, terpuruk, bagaimana cara untuk bisa bangkit lagi,” ungkapnya. Ada pula siswi yang menanyakan bagaimana jika dirinya sudah terima fakultas teknik namun ternyata tidak sesuai dengan keinginannya.

Azis menanggapi dengan berpesan agar setiap siswa bisa menetapkan langkah apa yang akan mereka ambil untuk masa depannya. “saat terpuruk, ketahui dulu kesalahan kita. Jangan sampai kita mengulanginya lagi,” ungkap Azis. Setiap anak muda pun diminta untuk tetap semangat menggapai cita-citanya sesuai dengan hati nurani masing-masing.