AKSES internet menjelma jadi kebutuhan primer. Kita, seolah tak bisa “hidup” tanpa layanan internet. Yang memang, menjadi sumber energi utama penyokong komunikasi era digital.
Tak terkecuali, layanan publik berbasis digital, juga memerlukan sambungan internet. Semua serba online. Informasi dan ragam aplikasi didapat via smartphone. Lagi-lagi, kabehane sangat bergantung pada jaringan internet.
Pemerintah pusat melalui pemerintah daerah tingkat provinsi, kota dan kabupaten bergerak cepat. Merespons perkembangan teknologi global. Program smart city digulirkan. Mengembangkan layanan digital, yang dirasa lebih efisien.
Mendukung realisasi smart city di lapangan, Pemerintah Daerah Kota (Pemkot) Cirebon sejak 2018 meluncurkan program Cirebon Melek Internet (Melet). Berupa pemasangan WiFi gratis di sejumlah titik. Meliputi perkantoran, kawasan pendidikan, area objek wisata dan tempat keramaian lainnya.
Tak kalah penting, WiFi gratis Cirebon Melet juga terpasang di sejumlah kantor kelurahan di Kota Cirebon. Sebagaimana kita ketahui, kantor kelurahan merupakan garis depan layanan administrasi publik. Banyak masyarakat datang ke sana. Lokasinya strategis, biasa menjadi tempat kegiatan bersifat massal.
Kehadiran program Cirebon Melet sebagai wujud pelaksanaan smart city Kota Cirebon, dirasa sangat bermanfaat oleh Lurah Kasepuhan Deny Rochman, dan Lurah Kalijaga, Entis Sutisna.
“WiFi gratis di kelurahan banyak dipakai warga. Terlebih saat momen belajar di rumah, ketika pandemi Covid-19 lalu. Pelajar yang kebetulan rumahnya dekat kantor kelurahan memanfaatkan internet gratis,” kata Deny.
Radius WiFi gratis yang ada sekarang, lanjut dia, memang terbatas. Tapi sudah cukup membantu kebutuhan internet warga. Sementara untuk pegawai kelurahan, tersedia khusus akses WiFi yang lain. “Jadi untuk pegawai kelurahan, ada khusus jaringan internet. Tidak pakai yang WiFi gratis warga,” ujarnya seraya berharap ke depan Cirebon Melet bisa pula memasang WiFi gratis di Baperkam tingkat RW.
“Agar akses internet gratis makin menjangkau tiap keluarga. Yang berpotensi meningkatkan ekonomi kreatif berbasis teknologi digital, terutama oleh anak muda,” tambah Deny.
Realisasi program smart city lainnya juga terasa bermanfaat di Kelurahan Kalijaga. Lurah setempat, Entis Sutisna mengungkapkan, kehadiran WiFi gratis Cirebon Melet di tempatnya, banyak digunakan oleh warga sekitar untuk mengakses informasi terkini via media online.
“Jelas berdampak positif. Warga diuntungkan. Bisa komunikasi sekaligus meng-update wawasan dan informasi terbaru tentang banyak hal lewat media sosial,” tuturnya saat ditemui di ruang kerja, Jum’at (23/2/2024).
Layanan internet yang disediakan Pemkot Cirebon, sambung Sutisna, terpakai pula untuk layanan umum administrasi kependudukan. “Sekarang serba simpel, semua via online. Pemkot memfasilitasi internet gratis di kantor kelurahan. Silahkan dipakai,” katanya.
Sutisna menyebutkan ke depan pelaksanaan smart city mengarah pula pada pemasangan closed circuit television (CCTV) di titik-titik rawan lingkungan RW. Ini sebagai ikhtiar pengawasan, demi meningkatkan keamanan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Kebetulan Kelurahan Kalijaga mendapat peringkat empat perhelatan Kampung Bebas Narkoba tingkat Polda Jabar. Mewakili Polres Cirebon Kota. Pemasangan CCTV bertujuan menunjang pengawasan lebih intens – kalau-kalau di jalan, gang atau tempat tertentu – ada aktivitas mencurigakan. Terlebih membahayakan kamtibmas.
Seperti transaksi narkoba, kumpul anak muda sambil nenggak miras, tawuran warga dan potensi aksi kekerasan lainnya. “Jadi akan lebih terawasi. CCTV merekam di lapangan seperti apa? Sehingga akan ada upaya penanganan dan pencegahan lebih maksimal,” tutur Sutisna.
Penulis: Rona
DKIS Kota Cirebon