Program Pelatihan Kerja di Disnaker Kota Cirebon Bermanfaat untuk Kemandirian Ekonomi

CIREBON – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon di Tahun 2021 ini sudah menjalankan program pelatihan kerja yang melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon.

Kepala UPT Latihan Ketenagakerjaan Disnaker Kota Cirebon, Endang Susilawati mengatakan tiga kegiatan pelatihan menggunakan APBD Kota Cirebon yang berlangsung pada Bulan Februari lalu. “Tiga kegiatan itu, ada pelatihan las, pelatihan barista, dan pelatihan kerajinan tangan berbentuk topeng,” ujarnya

Dijelaskan Endang lebih lanjut, pelatihan las digelar selama 22 hari dengan 16 orang peserta, untuk pelatihan barista ada 20 orang dalam masa waktu 18 hari dan pelatihan kerajinan tangan berbentuk topeng pesertanya 20 orang selama 18 hari. “Barista dan topeng pelaksanaannya, mulai 23 Februari sampai 18 Maret 2021,” jelasnya.

Menurutnya, sumber anggaran kegiatan tersebut yang berasal dari APBD murni adalah pelatihan las, sedangkan untuk pelatihan barista dan kerajinan tangan berbentuk topeng dari Pokir (Pokok-Pokok Pikiran) anggota DPRD. “Pelaksanaannya sudah selesai semua,” ucap Endang.

Untuk calon peserta dalam pelatihan yang berasal dari APBD murni, lanjut Endang, disaring dengan sistem online, mulai dari pendaftaran sampai wawancara. “Berdasarkan rangking, kami pilih peserta yang lolos untuk mengikuti pelatihan, tidak ada batasan umur, ya umur produktif,” ujarnya.

Sementara, salah satu peserta pelatihan barista, Hendra Kusuma mengatakan, banyak pengalaman yang didapat dari program pelatihan tersebut, seperti belajar cara meracik kopi. “Metode-metodenya, takaran kopinya, banyak belajar disitu,” ungkap pria yang juga selaku Ketua Karang Taruna Arya Kemuning Kelurahan Pekiringan Kota Cirebon tersebut.

Setelah mengikuti pelatihan itu, kata Hendra, ia bersama rekan karang taruna membuka kedai kopi di Halaman Kantor Kelurahan Pekiringan, tepat tiga hari setelah masa pelatihan selesai. “Kami buka tempat ngopi di empat titik se-kelurahan, ada di Baperkam RW 04, kemudian di RW 06, belakang Pasar Gunung Sari juga ada, dan di halaman Kantor Kelurahan Pekiringan,” jelasnya.

Ia berharap, pelatihan tersebut terus berjalan, karena manfaatnya sangat terasa, khususnya bagi karang taruna, untuk mengembangkan bakat dan menggali potensi-potensi perekonomian baru di wilayah masing-masing peserta. “Ya saya berharap lebih konsisten lagi dan sistem yang berjalan lebih ditingkatkan lagi, agar apa yang menjadi tujuan, sesuai dengan apa yang didapat dari pelatihan tersebut,” ungkap Hendra.