Program Life Skill dan Bina Karakter SMPN 9 Kota Cirebon Sebagai Penerapan Kurikulum Merdeka

CIREBON – SMP Negeri 9 Kota Cirebon mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan hidroponik. Kegiatan ini termasuk dalam program Adiwiyata, yang bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan dan praktik hijau di sekolah.

Kepala SMP Negeri 9 Kota Cirebon, Yudi Taryadi MPd menyatakan, ekstrakurikuler hidroponik ini bertujuan untuk membangun karakter siswa. Siswa diajak belajar merawat tanaman sehingga lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.

“Ini merupakan bentuk life skill, karena sekolah harus menyesuaikan dengan kearifan lokal. Ini pun sudah melalui analisa dan kajian. Life skill menjadi kebutuhan, sehingga sekolah membekali siswa dengan keterampilan,” ujarnya, Senin (22/7/2024), di ruang kerjanya.

Yudi mengakui, keberadaan ekstrakurikuler hidroponik cukup menarik minat siswa. Operasional pun ditanggung oleh sekolah, terutama penyediaan bibit. Selain itu, sekolah juga turut bekerja sama dengan perangkat daerah Pemkot Cirebon.

“Respons siswa sangat menarik, terlebih tidak banyak sekolah yang memiliki ekskul ini. Operasional kita tanggung, terutama untuk ketersediaan bibit. Kita juga bekerja sama dengan sejumlah dinas terkait untuk membina,” paparnya.

Masih dikatakan Yudi, life skill yang dibuka oleh SMP Negeri 9 Kota Cirebon juga ada peternakan ikan dan keterampilan menjahit. Keduanya cukup menarik minat siswa, karena bisa memberikan pembelajaran dan bekal bagi mereka saat lulus nanti.

“Kita ingin siswa memiliki keterampilan khusus, sehingga menjadi bekal saat mereka sudah lulus. Ini juga termasuk pembinaan karakter sesuai dengan Kurikulum Merdeka,” ungkapnya.

SMP Negeri 9 merupakan satu dari empat sekolah penggerak yang ada di Kota Cirebon. Memiliki delapan guru penggerak, memimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada siswa.

“Sebab itu, kita sebagai sekolah penggerak memiliki tanggung jawab untuk memberi imbas yang baik kepada sekolah lain, karena SMP Negeri 9 menjadi contoh dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang mewujudkan profil pelajar Pancasila,” papar yudi.

SMP Negeri 9 Kota Cirebon memiliki 16 ekstrakurikuler. Dari jumlah itu, Paskibra menjadi yang paling dominan, karena sudah diakui prestasinya di tingkat daerah, provinsi hingga nasional.

“Meski demikian, ekstrakurikuler lain juga memiliki prestasi di tingkat daerah dan provinsi. Seperti pada POP Kota Cirebon, beberapa ekstrakurikuler meraih medali emas,” ungkapnya.

Prestasi tersebut, masih kata Yudi, tidak terlepas dari pembinaan karakter yang rutin dilakukan. Seperti pembiasaan yang dilakukan setiap pagi sebelum dimulai belajar mengajar.

“Setiap hari berbeda, seperti pada Senin dilakukan belajar literasi, Selasa ada diniyah takmiliyah dan baca Alquran, Rabu ada belajar praktek salat, Kamis ada setoran hafalan surat pendek, dan Jumat ada ceramah umum yang diisi oleh siswa,” ungkapnya.

Kegiatan-kegiatan sekolah ini, harus konsisten dilakukan karena menjadi contoh bagi sekolah lain. Prestasi yang sudah diperoleh pun harus menjadi dorongan semangat agar menjadi lebih baik.

“Kami akan terus berupaya agar menjadi contoh sekolah yang baik, karena kami memiliki tanggung jawab sebagai sekolah penggerak yang notabene nya adalah sekolah program inisiasi dari Kemendikbud Ristek,” katanya. (*)