Penduduk yang jumlah besar merupakan asset bagi pembangunan jika penduduknya berkualitas. Dengan besarnya jumlah penduduk akan menyebabkan besarnya jumlah angkatan kerja. Besarnya angkatan kerja ini akan membutuhkan lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi, dan membuka lapangan kerja tidak semudah membalik telapak tangan.  Melalui data kependudukan akan diperoleh gambaran mengenai dinamika dan perkembangan penduduk.

 

Data kependudukan dapat diperoleh dari berbagai sumber di antaranya dari hasil sensus penduduk tahun 2000 (SP 2000) , survei penduduk antar sensus (SUPAS) ,dan survei-survei yang lain seperti survei sosial ekonomi nasional (susenas) dan survei sosial ekonomi daerah suseda), serta dari catatan administrasi pemerintahan yang disebut Registrasi Penduduk.

 

Menurut hasil Suseda Jawa Barat Tahun 2009 (lihat table 3.1) jumlah penduduk Kota Cirebon telah mencapai jumlah 304.152 jiwa.  Dengan komposisi  penduduk laki-laki sekitar a48 ribu jiwa dan perempuan sekitar 155 ribu jiwa, dan ratio jenis kelamin sekitar  95,27.

 

Penduduk Kota Cirebon tersebar di lima kecamatan, kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Pekalipan sebesar 22,9 ribu jiwa/km2, terpadat kedua adalah Kecamatan Kejaksan 12,8 ribu jiwa/km2, kemudian kecamatan Kesambi 8,8 ribu jiwa/km2 Kecamatan Lemahwungku 8,6 ribu jiwa/km2,  dan kepadatan terendah terdapat di Kecamatan Harjamukti hampir 5,4 ribu jiwa/km2.

 

Untuk  memperoleh informasi lebih lanjut dapat di unduh (Penduduk dan Ketenagakerjaan) disini.