Pj Wali Kota : Festival Kuliner Jalur Rempah Sarumban Ajang Memaknai Sejarah dan Promosi Budaya

CIREBON – Pj Wali Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi resmi menutup Festival Kuliner Jalur Rempah (FKJR) Sarumban di Cirebon Waterland, Minggu (14/7/2024) malam.

Seperti yang diketahui, FKJR Sarumban merupakan rangkaian Hari Jadi Cirebon ke 597 yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon bekerja sama dengan Kemendikbudristek RI, Kemenparekraf RI, serta sejumlah stakeholder lainnya.

Pj Wali Kota menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh panitia dan pihak yang sudah terlibat dalam menyukseskan gelaran ini.

“Selain sebagai ruang untuk para pelaku UMKM, festival ini juga menjadi ajang dan mempromosikan seni budaya Kota Cirebon. Terimakasih dan kami apresiasi untuk penyelenggara dan semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjut Pj Wali Kota, pelaksanaan FKJR Sarumban yang digelar di Cirebon Waterland juga menjadi ajang memaknai sejarah. Sebelumnya, tempat tersebut bernama Taman Ade Irma Suryani Nasution.

Untuk diketahui, Taman Ade Irma Suryani sudah ada sejak tahun 1966. Mulanya bernama Taman Traffic Garden Cirebon kemudian berubah menjadi Taman Ade Irma Suryani. Penamaan ini merujuk pada nama putri Jenderal AH Nasution yang jadi korban kekejaman G30SPKI. Pada masanya Taman Ade Irma Suryani menjadi satu-satunya wahana rekreasi dan taman bermain di Kota Cirebon.

“Mudah-mudahan dengan adanya festival ini, menjadi momen untuk memperkenalkan destinasi wisata di Kota Cirebon yang memiliki sejarah panjang, dan bisa kita dorong saat ini untuk terus berkembang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, FKJR Sarumban ditujukan untuk memaknai sejarah yang ada di Cirebon. Sejak abad ke-15, Cirebon disebutnya telah menjadi tempat interaksi berbagai suku bangsa mulai dari China, Arab, India, Eropa, dan lain sebagainya.

“lPelabuhan Cirebon sudah dikenal di mata dunia sebagai salah satu pelabuhan yang maju. Menjadi pintu dari lalu lintas hadirnya pedagang, penyebaran agama, dan lain sebagainya ke tanah Jawa khususnya di Jawa Barat,” ujarnya.

Sementara itu, tema Sarumban sendiri diambil dari asal usul penamaan Cirebon pada zaman dulu kala. Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat lebih mengetahui sejarah yang ada di Kota Cirebon.

“Terkait dengan tema Sarumban, karena asal muasal dari nama Cirebon itu berasal dari Sarumban. Kemudian berubah menjadi Caruban, Carbon, dan sampai saat ini menjadi Cirebon,” jelasnya.

Selama tiga hari, FKJR Sarumban 2024 dimeriahkan dengan 14 kegiatan. Salah satunya adalah festival kuliner yang menyediakan beragam hidangan khas Cirebon. Termasuk kuliner dari empat keraton yang ada di wilayah Cirebon.

Selain itu terdapat kuliner dari etnis Tionghoa, Arab, India, termasuk kuliner fusion food atau makanan kreasi. Masyarakat juga menyaksikan kegiatan lain seperti fashion show, workshop, pertunjukan musik, dan lain sebagainya. (Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Cirebon)