PERLU DILAKUKAN NORMALISASI, SUNGAI KEDUNG PANE MILIKI SEDIMENTASI TINGGI

CIREBON- Sungai Kedung Pane memiliki sedimentasi cukup tinggi sehingga membuat wilayah Kota Cirebon dan perbatasan Kabupaten Cirebon mengalami banjir. Tingginya sedimentasi membuat jumlah debit air yang ditampung sangat terbatas sehingga melimpah keluar sungai.

Hal ini terungkap dari rapat bersama Jajaran Pemerintah Daerah Kota Cirebon, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat di Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kota Cirebon, Selasa (13/3). Hadir dalam acara tersebut PJS Wali Kota Cirebon, DR H. Dedi Taufik, MSi, Kepala BBWS Cimanuk (BBWS), Bob Arthur Lombogia, ST, M.Si dan Kepala PSDA Provinsi Jabar, Ir. Nanan Nasuha Djuhri, Sp 1.

“Berdasarkan hasil survey kami di sungai Kedung Pane terdapat sedimentasi sangat tinggi. Akibatnya air tidak tertampung membuat sebagian besar air melimpah ke Jalan DR Cipto Mangunkusumo dan sekitarnya,” ungkap Dedi dalam rapat tersebut.

Dedi menambahkan persoalan bertambah ketika curah hujan sangat tinggi pada Bulan Maret 2018 ini. Sedimentasi tersebut harus mendapat penanganan serius dengan normalisasi sungai Kedung Pane dan lainnya. Normalisasi akan menambah debit yang dapat ditampung sungai Kedung Pane sehingga tidak akan melimpah.

“Kami berharap semua komponen dapat berbagai tugas sesuai tupoksi masing-masing terutama BBWS, PSDA Provinsi Jabar dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Cirebon. Pengerukan akan dilakukan segera supaya penyelesaian banjir cepat selesai,” kata Dedi.

Persoalan air melimpah di kawasan Jalan DR Cipto Mangunkusumo terus menerus terjadi selama sedimentasi dan curah hujan masih tinggi. Hal ini harus dilakukan antisipasi oleh semua pihak termasuk masyarakat sekitar ikut membantu. Harus ada langkah komperhensif dan sinergi antara pemerintah serta masyarakat.

“Kita juga harus waspada berdasarkan prakiraan pertengahan Bulan Maret ini akan menjadi puncak curah hujan,” tandasnya.

Sementara Bob Arthur mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk penanggulangan banjir termasuk pengerukan sedimentasi. “Kondisi air melimpah bukan hanya di Kota Cirebon. Saat ini sebagian wilayah Kabupaten Cirebon memang terdampak banjir karena curah hujan tinggi. Bahkan wilayah Plered yang lokasinya tinggi terkena banjir,” kata Bob.

Pihaknya, lanjut Bob, siap melakukan berbagai upaya sesuai kewenangan untuk melakukan normalisasi sungai yang ada. BBWS akan melakukan mapping bersama dengan Pemerintah Daerah Kota Cirebon dan Provinsi Jawa Barat untuk menentukan lokasi pengerjaannya.

Kepala PSDA Provinsi Jabar, Nana mengatakan pihaknya merespon positif terhadap PJS Wali Kota Cirebon yang melakukan rapat gabungan antisipasi banjir bersama. Hasil rapat sementara dihasilkan adanya sumbatan pada beberapa titik sungai.

“Saat ini kami akan mengupayakan penanganan jangka pendek agar mengurangi adanya sumbatan di sungai. Kalau jangka panjang harus komperhensif karena pastinya melibatkan semua pihak dan beberapa wilayah kabupaten/kota,” tandasnya.