Penataan Alun-Alun Kejaksan Memperkuat Pariwisata Sejarah dan Religi

CIREBON- Penataan Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon diharapkan akan memperkuat pariwisata sejarah dan religi bagi masyarakat Cirebon. Penataan Alun-Alun Kejaksan akan menambah indah lokasi yang memiliki sejarah tersebut.

Demikian Diungkapkan Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH, usai melaksanakan rapat persiapan penataan Alun-Alun Kejaksan di Kantor BP4D Kota Cirebon, Kamis (24/1). Azis mengatakan kolaborasi Masjid At Takwa yang memiliki nilai religi dan Alun-alun Kejaksan dengan nilai sejarah.

“Kota Cirebon sangat mengandalkan pariwisata dalam upaya pembangunan dan menciptakan kesejahteraan. Penataan dan pembenahan Alun-Alun Kejaksan akan menjadi penguatan pariwisata. Alun-Alun diharapkan sangat indah dan cantik nantinya,” ungkap Azis.

Azis menambahkan pihaknya meminta pembangunan harus memperhatikan nilai sejarah termasuk tugu. Harus dilakukan rapat yang benar-benar melibatkan sejarawan sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan.

“Saya pernah mendapat informasi memang Alun-Alun Kejaksan menjadi lokasi pembacaan naskah kemerdekaan RI sebelum di Jakarta. Sedangkan tugu menjadi lokasi pertempuran. Tapi tentunya ini harus menjadi kajian,” kata Azis.

Anggaran pembangunan, lanjut Azis akan ditanggung Pemerintah Jawa Barat yang sedang melakukan pengembangan pariwisata. Terkait persoalan perijinan harus dilakukan secara benar dan melakukan kajian termasuk amdal, amdal lalu lintas dan lainnya.

Sementara itu Wakil Wali Kota, Dra. Hj. Eti Herawati mengatakan penataan Alun-Alun Kejaksan diharapkan menambah obyek wisata baru. Alun-alun Kejaksan yang berada di jalur ekonomi juga akan menambah peningkatan pariwisata.

“Ini akan menambah keindahan bagi Kota Cirebon. Kami harapkan dapat segera terwujud tapi dengan proses perijinan yang benar,” ujar Eti.