CIREBON-Penanganan kawasan Argasunya, Kecamatan Harjamukti akan dilakukan secara terpadu. Berbagai pihak dilibatkan untuk bisa mendapatkan solusi terbaik untuk penanganan kawasan tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Asep Dedi, M.Si., usai menggelar rapat dengan kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, Ir. Bambang Tirtoyuliono, MM., bersama kepala dinas terkait lainnya di ruang kerja Sekda, Rabu, 26 Juni 2019.
“Permasalahan galian di Argasunya ini telah mendapatkan respon dari Dinas ESDM Jabar,” ungkap Asep. Karena itu, pertemuan dilakukan hari ini di Kota Cirebon.
Hasil pertemuan tadi, lanjut Asep, menyepakati jika permasalahan galian C di wilayah Argasunya harus dilakukan secara terpadu. “Grand designnya harus dibuatkan terlebih dahulu. Sehingga penanganan tidak dilakukan secara parsial atau setengah- setengah,” ungkap Asep. Sesuai dengan RPJMD Kota Cirebon, kawasan Sunyaragi sebenarnya akan dijadikan sebagai kawasan agrowisata.
Namun untuk mencapainya, harus terlebih dahulu dikerucutkan dahulu serta melakukan pembahasan dengan tim.
Saat ditanyakan kemungkinan alih profesi untuk warga Argasunya yang sebelumnya melakukan penambangan, Asep mengungkapkan hal tersebut dimungkinkan terjadi. Minggu depan kita akan ada rapat lanjutan lagi untuk membahas ini,” ungkap Asep.
Tindakan jangka pendek, menengah hingga panjang akan dikonsepkan untuk melakukan pembenahan di kawasan Argasunya. “Tentu bekerja sama dengan Dinas LH dan ESDM Jabar dengan Pemda Kota Cirebon,” ungkap Asep.
Sementara itu Kepala Dinas ESDM Jabar, Ir. Bambang Tirtoyuliono MM, mengakui jika permasalahan galian di Argasunya yang sudah cukup lama, hingga kini belum selesai.
“karena itu, Pemprov Jabar dan Pemda Kota Cirebon melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut,” ungkap Bambang. Dalam waktu dekat, sebuah tim kecil akan dibuat untuk merumuskan dan membuat strategi untuk penanganan permasalahan galian di wilayah Argasunya.
Tim tersebut akan merumuskan tindakan apa yang akan dilakukan di jangka pendek, menengah hingga panjang.
“Kami punya komitmen yang sama, untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan dengan konsep yang nyaman dan tidak ada yang dirugikan,” ungkap Bambang.