Pemkot Pelopori Gerakan Angkutan Kota Sehat Tanpa Asap Rokok

publish 2KEJAKSAN, Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, Pemerintah Kota Cirebon melopori gerakan bersama masyarakat angkutan kota sehat tanpa asap rokok. Gerakan bersama masyarakat tersebut, sebagai upaya Pemkot Cirebon sebagai kota sehat tahun 2015 mendatang.

Wali Kota Cirebon, H Ano Sutrisno menyampaikan, Pemerintah  Kota  Cirebon  menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat yang secara bersama-sama dengan tulus membangun Kota Cirebon sebagai kota sehat tanpa asap rokok. Orang nomor satu di Kota C irebon itu menilai, kegiatan gebyar gerakan masyarakat angkutan tanpa asap rokok yang diinisiasi  oleh Dinas Kesehatan  (Dinkes) bersama Forum Kota Cirebon Sehat dan Bersih (Forkasih), merupakan gagasan yang sangat tepat.

publish“Mewujudkan Kota Cirebon sebagai kota sehat  tersebut adalah tanggung jawab semua pihak. Diadakannya gerakan semacam ini tidak lain sebagai tindak lanjut dari dampak yang ditimbulkan masalah merokok yang sudah sangat mendesak untuk ditangani,” ungkapnya saat memberikan sambutan pada kegiatan gerakan bersama masyarakat angkutan kota sehat tanpa asap rokok, Jumat (11/14) kemarin di halaman Balai Kota.

Lanjut Ano menjelaskan, saat ini kebiasaan merokok sudah meluas hampir di semua kelompok masyarakat baik di kawasan perkotaan maupun di daerah pelosok perdesaan. Kondisi demikian, kata Ano, sudah sangat memprihatinkan. Bahkan menurutnya, tren tersebut semakin meningkat, terutama di kalangan anak dan remaja sebagai generasi muda atau usia produktif.

Maslah tersebut, dia menilai masalah merokok sudah menjadi semakin serius, mengingat merokok beresiko menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat terjadi, baik pada perokok itu sendiri maupun orang lain di sekitarnya yang tidak merokok (perokok pasif).

Berdasarkan data yang dimiliki badan kesehatan dunia (WHO) mencatat, bahwa di Indonesia menduduki peringkat ke-3 jumlah perokok terbesar dunia setelah China dan India. Sementara itu, lanjutnya menyebutkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Dinkes Kota Cirebon di SMA Negeri 2 beberapa waktu lalu, diketahui banyak siswa-siswi yang tidak merokok terjadi peningkatan kadar monoksida (CO) dalam darahnya cukup tinggi. Hal tersebut diduga akibat asap rokok  yang terhirup selama menggunakan angkutan kota.

Melihat perkembangan fakta itu, lingkungan fisik, sosial, ekonomi, dan budaya perkotaan berada pada situasi yang sangat rawan. Menurutnya, apabila kecenderungan tersebut tidak mampu dikendalikan, maka ketahanan daya dukung daerah perkotaan tidak akan dapat menerima beban masalah tersebut dan berdampak  kepada menurunnya derajat kesehatan masyarakat.

Dikatakannya, upaya dari gerakan bersama masyarakat angkutan kota sehat tanpa asap rokok, Pemkot juga berupaya untuk meraih pencapaian kota sehat pada tahun 2015  mendatang. Dengan itu, melalui program tersebut hendaknya dilaksanakan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Saya menegaskan mulai hari ini tidak ada lagi warga Kota Cirebon yang masih merokok di angkuntan umum,” jelasnya. (wld)