Pemkot Cirebon Gelar Apel Besar Kebhinekaan

image1Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon bersama unsur TNI, Polri, Ormas Keagamaan, Ulama, Tokoh Masyarakat, Forum Kerukunan Umat Beragama, dan lainnya, menggelar “Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai”, Selasa 14/11/2016.

Dalam apel ini ditegaskan kembali bahwa, Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras, dan budaya. Selain itu, dibacakan juga deklarasi Kebhinekaan Cinta Damai oleh masing-masing perwakilan abdi negara dan unsur masyarakat.

Walikota Cirebon Nasrudin Azis menyatakan, kehidupan antar umat beragama yang rukun dan damai sangat penting untuk kestabilan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, ras, dan antar golongan.

“Kehidupan antarumat beragama yang rukun dan damai perlu kita teguhkan. Kita sebagai bangsa yang besar harus mengelola perbedaan berdasarkan prinsip Bhineka Tunggal Ika,” katanya, Selasa 15/11/2016.

Dengan tegas, pihaknya bersama TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat menolak radikalisme dan terorisme.

“Saya selaku pimpinan daerah mengajak kepada seluruh elemen bangsa bersama-sama menolak terorisme dan radikalisme, serta setia mengawal Pancasila dan UUD 1945,” pungkasnya.

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak terpicu dengan isu-isu yang mengarah kepada Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA).

“Dalam menghadapi situasi yang berkembang di masyarakat saat ini, kita harus saling pengertian, toleransi, dan kerjasama semua komponen bangsa. Kita tidakterpecah belah oleh perbedaan, apalagi oleh kebencian dan kekerasan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kapolres Cirebon Kota AKBP Indra Jafar mengatakan, Apel Kebhinekaan merupakan wujud kesatuan masyarakat Indonesia yang cinta damai dan menghargai perbedaan.

“Semua elemen dan semua unsur walaupun berbeda-beda, tetapi dengan menanamkan sikap menghargai perbedaan, maka Indonesia akan aman,” katanya.

Ia pun mengimbau, kepada seluruh Organisasi Kemasyarakatan untuk menyuarakan aspirasinya dengan santun tidak dengan turun ke jalan.***