Pemerintah Daerah Kota Cirebon Akan Ajukan Pembuatan Sumur Bor ke Kementrian ESDM

CIREBON- Pemerintah Daerah Kota Cirebon akan mengusulkan pembuatan sumur bor di daerah yang belum terlayani air bersih. Pengajuan dilakukan langsung ke Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pjs Wali Kota Cirebon, Dr H Dedi Taufik, M.Si, menjelaskan jika tahun ini Badan Geologi Kementrian ESDM berencana untuk membangun sumur bor air tanah sebanyak 500 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. “Kami berencana untuk mengajukan pembuatan sumur bor tersebut di Kota Cirebon,” ungkap Dedi di sela-sela peresmian Sumur Bor Air Tanah di Desa Tangjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.

Pengajuan ini penting karena ada sejumlah daerah di Kota Cirebon yang hingga kini belum terlayani air bersih oleh PDAM Kota Cirebon. “Kita akan inventarisasi dulu di lapangan. Terutama terkait kesiapan lahan,” ungkap Dedi. Setelah itu secepatnya usul pembuatan sumur bor tersebut akan diajukan ke pemerintah pusat. Ada pun salah satu daerah yang mengalami kesulitan dalam pelayanan air bersih di Kota Cirebon yaitu Argasunya.

Sementara itu hari ini diresmikan sumur bor air tanah di Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Peresmian langsung dilakukan oleh Menteri ESDM, Ignasius Jonan bersama dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat yang mewakili Gubernur Jawa Barat, Pjs Bupati Tasikmalaya, dan anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PDI Perjuangan, Dony Maryadi Oekon. Peresmian tersebut menandakan jika sumur bor yang telah dibangun pada 2017 di wilayah Provinsi Jabar tersebut dapat secara penuh digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, peresmian ini juga dimaksudkan sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pemerintah pusat memiliki program yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat, yaitu pengentasan daerah sulit air bersih melalui pengeboran air tanah dalam.

Program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam sudah dimulai sejal awal tahun 2000 an. Mulai dari 2005 hingga 2017 telah berhasil dibangun sebanyak 1.782 unit sumur bor yang dapat melayani lebih kurang 5 juta jiwa masyarakat di seluruh Indonesia. Sedangkan pada  2017 lalu Badan Geologi Kementrian ESDM menargetkan untuk dapat membangun sumur bor sebanyak 250 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada akhir tahun dari jumlah tersebut yang terealisasi sebanyak 237 sumur bor dimana 24 unit diantaranya dibangun di Provinsi Jabar. Kedalaman sumur bor berkisar 90 meter hingga 125 meter dengan diameter 6 inchi dan dapat menghasilkan air dengan jumlah sekitar 2 hingga 3 liter/detik. Dari satu sumur bisa melayani kebutuhan bagi 1.800 jiwa.  Sedangkan pada 2018 Badan Geologi Kementrian ESDM berencana untuk kembali membangun sumur bor air tanah sebanyak 500 unit. Ini berarti meningkat dua kali lipat dibandingkan pada 2017 lalu.