CIREBON – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon tetap lakukan penanganan pandemi Covid-19. Capaian vaksinasi Covid-19 menjadi kekuatan untuk bisa menjaga geliat ekonomi di Kota Cirebon.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., usai pelantikan dan pengambilan sumpah/janji pengangkatan pertama jabatan fungsional tenaga kesehatan, tenaga pendidikan dan tenaga teknis lainnya di lingkungan Pemda Kota Cirebon.
“Secara nasional ada peningkatan kasus hampir 1.200 kasus. Walaupun di Jabar tidak sebesar Jakarta,” kata Agus, Jumat (17/6/2022).
Meningkatnya kasus positif Covid-19 dikarenakan munculnya subvarian omicron BA.4 dan BA.5. Di Kota Cirebon, lanjut Agus, saat ini sudah ada yang terpapar Covid-19 sekalipun belum diketahui terpapar varian apa. “Kami dari satgas terus memonitor,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga masih menunggu regulasi apa yang diterapkan pemerintah pusat. Namun berdasarkan evaluasi levelling dari pemerintah pusat, kasus Covid-19 memang melandai.
Dengan adanya kasus baru, Agus yakin pemerintah pusat akan melakukan evaluasi. “Nanti kita lihat regulasinya seperti apa,” katanya.
Ia menegaskan, Pemda Kota Cirebon tetap melakukan penanganan sehingga penyebaran Covid-19 bisa tetap terkendali. “Kita sudah memiliki pola dalam penanganan Covid-19,” kata Agus.
Di sisi lain, anggaran penanganan Covid-19 diantaranya untuk testing, tracing, ruang isolasi, dan kebutuhan lainnya untuk penanganan Covid-19 sudah dialokasikan pada belanja tak terduga (BTT).
Kesiapan rumah sakit, baik ruang perawatan dan ICU juga telah siap dan tinggal dialihfungsikan jika terjadi kondisi terburuk.
“Penanganan pandemi kita lakukan, namun kita juga tetap menjaga momentum ekonomi agar geliatnya tetap terjaga,” tutur Agus.
Pihaknya bersyukur karena tingkat vaksinasi Covid-19 di Kota Cirebon cukup tinggi. Kekuatan ini diharapkan bisa menjaga geliat perekonomian di Kota Cirebon.
Saat ini, lanjutnya, mereka masih menunggu regulasi dari pemerintah pusat terkait penanganan pandemi Covid-19. “Termasuk penggunaan masker,” ucapnya.
Berdasarkan Inmendagri yang terakhir diterbitkan, masker bisa dibuka saat berada di ruang terbuka. Kecuali untuk lansia, comorbid, dan mereka yang kondisinya tidak sehat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr. Edy Sugiarto, M.Kes., mengakui saat ini masyarakat sudah lelah bertempur melawan Covid-19.
Namun Edy tetap meminta agar kesiapsiagaan terhadap penyebaran Covid-19 tetap dilakukan, termasuk untuk tetap menggunakan masker.
Sedangkan untuk yang ingin berangkat haji, Edy menyarankan untuk menghindari bepergian keluar kota, menerima tamu dari luar kota dan menghindari kerumunan. “Fokus pada persiapan haji saja,” katanya.