Pemda Kota Cirebon Tekan Tingkat Kematian Ibu & Bayi

CIREBON-Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon terus berupaya menekan tingkat kematian ibu dan bayi saat proses persalinan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mempertahankan program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) yang dijalankan tenaga medis, dokter spesialis dan asosiasi profesi kedokteran, yang telah berjalan sejak 2006.

Wali Kota Cirebon Drs. H. Nashrudin Azis, SH., mengatakan hingga saat ini tingkat kematian ibu dan bayi saat persalinan masih terkendali. “Peran tenaga medis dan dokter RSBM Kota Cirebon sangat besar dan kami haturkan terima kasih,” katanya saat penyerahan penghargaan kepada Forum RSBM Kota Cirebon.

Pada saat yang sama, Ketua Forum RSBM Kota Cirebon dr. Ricardy, W.A. Sp.OG., menuturkan program RSBM bisa diterapkan di berbagai masalah, adapun saat ini masih fokus pada menekan tingkat kematian ibu dan bayi saat persalinan. “Pada 3 tahun pertama di Kota Cirebon tingkat kematian ibu dan bayi zero kasus, dan sekarang masih ada kasus tapi jumlahnya terkendali,” tuturnya.

Kepada Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr. Edy Sugiarto M. Kes., mengungkapkan penyebab langsung kematian ibu saat persalinan sudah bisa diatasi dengan baik, adapun yang masih kerap terjadi adalah penyebab tidak langsung seperti kelainan jantung, paru-paru dan lainnya. “Solusi untuk ibu hamil yang punya kelainan yaitu jangan sampai terlambat mendapat penanganan,” ujarnya.

Edy mengapresiasi besarnya peran Forum RSBM Kota Cirebon yang telah berupaya keras menekan tingkat kematian ibu dan anak sejak 14 tahun lalu. “Hingga sekarang RSBM masih eksis, masih solid kolaborasi tenaga kesehatan di Puskesmas dan dokter di rumah sakit,” tambahnya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cirebon dr. H.M. Edial Sanif, Sp.IP., mengimbau masyarakat agar turut membantu tenaga medis dalam menekan tingkat kematian ibu dan bayi saat persalinan. “Kepedulian masyarakat juga sangat penting, terhadap kesehatan ibu hamil atau kesehatan masyarakat lainnya,” pungkasnya.