Pemda Kota Cirebon Maksimalkan Potensi Zakat

CIREBON – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon akan mengoptimalkan sosialisasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) mengenai pentingnya zakat profesi.

Hal tersebut diungkapkan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Cirebon, Drs. H. Sutisna, M.Si., saat menerima kunjungan kerja Baznas Kabupaten Tegal di lobby lantai 3 gedung Setda Kota Cirebon, Rabu (11/1/2023). “Alhamdulillah, kita diapresiasi oleh Kabupaten Tegal, sehingga hari ini bisa sharing,” tutur Sutisna.

Dari hasil sharing dan pemaparan yang dilakukan, maka program yang bagus dari Kota Cirebon akan diadopsi oleh Kabupaten Tegal begitu pula sebaliknya. “Kita akan maksimalkan potensi zakat di Kota Cirebon,” tutur Sutisna.

Diakui Sutisna, pengumpulan zakat melalui Baznas di Kabupaten Tegal lebih tinggi dari pada di Kota Cirebon. Kondisi ini dikarenakan APBD dan pendapatan asli daerah yang lebih tinggi serta penduduknya pun jauh lebih banyak. Pemda Kota Cirebon, lanjut Sutisna, juga berupaya untuk meningkatkan zakat diantaranya dengan melakukan sosialisasi lebih intensif untuk kalangan ASN. Mereka akan diingatkan pentingnya zakat profesi. Jika ada 60 persen saja ASN yang membayar zakat profesi maka akan memperkuat Baznas Kota Cirebon. “Saat ini baru tergarap 20 persen,” tutur Sutisna.

Dijelaskan Sutisna, keberadaan Baznas penting untuk diperkuat karena pembentukannya didasarkan pada UU No 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Undang-undang tersebut khusus mengatur Baznas dengan sumber dana yang juga jelas yaitu APBN, APBD dan sumber dana lainnya. Selain itu, keberadaan Baznas juga dapat membantu berbagai permasalahan sosial yang sulit dijangkau oleh APBD.

Sementara itu Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Tegal, Widodo Joko Mulyono, menjelaskan kedatangan mereka ke Kota Cirebon dengan tujuan untuk menambah wawasan mengenai Baznas di Kota Cirebon. “Regulasinya sama, tapi memiliki inovasi yang berbeda,” tuturnya. Sehingga Baznas di Kota Cirebon mampu mendapatkan sasaran yang banyak, baik yang mengumpulkan zakat, infaq dan shadaqah maupun penerimanya. “Ini yang kami pelajari dan akan kami kawinkan dengan program Baznas di tempat kami,” tuturnya.