CIREBON – Wakil Wali Kota menyatakan komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengentaskan tuberkulosis di Kota Cirebon.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, saat pelaksanaan Gerakan Serentak Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis (Gertak TOSS-TB), Jumat (31/12/2021) di salah satu hotel di Kota Cirebon. “Pertama-tama tentu saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman di Dinas Kesehatan yang sudah mencanangkan kegiatan ini,” tutur Eti.
Dijelaskan Eti, Pemda Kota Cirebon berkomitmen untuk menjaga warganya dalam kondisi sehat. Dengan kesehatan yang baik, beragam aktivitas dapat dilakukan termasuk membangun bersama-sama kota yang dicintai.
Untuk itu, Eti mendukung penuh program Gertak TOSS-TB yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon. Apalagi Kota Cirebon menempati peringkat kedua di Jabar atau setara 94,01 persen untuk penemuan dan pengobatan tuberkulosis.
Sedangkan untuk keberhasilan pengobatan pasien TB atau pasien yang sembuh di Kota Cirebon mencapai 84 persen. “Penelusuran dan data sudah berjalan dengan baik. Ini membuktikan kesungguhan Dinkes Kota Cirebon untuk menyembuhkan pasien tuberkulosis,” tutur Eti.
Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia. Diestimasikan terdapat 845 ribu kasus TBC baru setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 98 ribu kasus atau setara dengan 11 kematian per jam.
Di Indonesia, TBC juga tidak hanya menimbulkan dampak dari segi medis namun juga sosial, ekonomi dan budaya. Kesulitan ekonomi yang secara langsung maupun tidak langsung diakibatkan oleh TBC menimbulkan halangan akses terhadap diagnosis dan pengobatan. Sehingga dapat memperburuk hasil pengobatan hingga meningkatkan risiko penularan infeksi di masyarakat.
“Penanggulangan TB dilakukan dengan penguatan jaring layanan yang melibatkan pemerintah, swasta, dan penemuan aktif berbasis keluarga dan masyarakat,” tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Cirebon, Trimulyaningsih, S.K.M., M.K.M. Untuk itu Gertak TOSS-TB fokus untuk pencegahan dan pengendalian melalui penemuan dan pengobatan. Dengan begitu masyarakat bisa aktif memeriksakan diri atau membawa warga yang sakit ke fasilitas layanan kesehatan yang ada.
