CIREBON – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon kembali genjot vaksinasi Covid-19. Penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon mulai menunjukkan penurunan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., usai memimpin rapat koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 tingkat Kota Cirebon, Senin (14/3/2022) menjelaskan bahwa mereka sepakat untuk melakukan kembali akselerasi vaksinasi Covid-19.
“Karena saat ini ada perlambatan,” tutur Agus. Salah satu penyebabnya yaitu interval atau jarak antar penyuntikkan vaksin yang cukup jauh, yaitu 6 bulan.
“Sekarang sudah dilonggarkan, 3 bulan. Jadi bisa lebih cepat,” tutur Agus.
Percepatan vaksinasi Covid-19 ditujukan untuk siswa usia 6-11 tahun untuk vaksinasi kedua. Sedangkan untuk pendidik dan tenaga kependidikan akan dilakukan vaksinasi booster.
“Untuk masyarakat, nanti akan dikoordinasi oleh Pak Camat,” tutur Agus. Percepatan vaksinasi Covid-19 akan diintensifkan dua minggu jelang bulan Ramadan.
“Kita memahami kondisi orang yang sedang berpuasa. Sehingga diintensifkan dua minggu ini,” tutur Agus.
Dinas Kesehatan (Dinkes), TNI dan Polri bekerjasama untuk bisa mempercepat capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Cirebon.
Menyinggung Pertemuan Tatap Muka (PTM), Sekda menjelaskan sudah diperbolehkan seiring dengan masuknya Kota Cirebon ke penerapan PPKM level 3.
“Ketentuannya kapasitas 50 persen dan 4 jam pelajaran,” tutur Agus.
Selanjutnya Sekda juga berharap penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon terus menurun. “Saat ini Kota Cirebon masih di level 3 tapi cenderung menurun,” tutur Agus.
Di antaranya rawat inap yang sudah 16 per 100 ribu penduduk per minggu. Diakui Sekda, perkembangan Covid-19 masih dinamis namun cenderung membaik.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih, M.Pd., menjelaskan persiapan PTM 50 persen sudah matang.
“Kita juga kejar booster dan vaksinasi dosis kedua bagi yang belum,” tutur Ade.
Untuk vaksinasi dosis kedua usia 6-11 masih tersisa 50 persen lagi. “Kita optimis bisa kejar dua minggu,” tutur Ade.
Pada kesempatan itu, Ade juga menjelaskan untuk pemantauan PTM di sekolah, Disdik Kota Cirebon sudah memiliki aplikasi Jaga Sekolah.
“Tinggal klik, tidak manual lagi,” tuturnya. Pihak sekolah diharapkan rutin melakukan update pada aplikasi tersebut, sehingga bisa diketahui penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.