Pemda Kota Cirebon Berikan Dukungan Penuh Terhadap Keberadaan Tim SAR

CIREBON – Pemerintah daerah (Pemda) Kota Cirebon akan selalu memberikan dukungan dan perhatian terhadap keberadaan tim SAR.

Hal tersebut diungkapkan Sekda Kota Cirebon, H. Anwar Sanusi, S.Pd., M.Si., usai membuka Rapat Koordinasi dan Latihan SAR Daerah di salah satu hotel di Kota Cirebon, Kamis, 10 Oktober 2019.

“Kita akan selalu optimal dan memberikan perhatian,” ungkap Anwar. Karena keberadaan tim SAR sangat dibutuhkan masyarakat khususnya jika terjadi bencana.

Selanjutnya Anwar juga berharap agar tim SAR yang melakukan rapat dan latihan SAR di Kota Cirebon bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan baik.

“Semoga kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan, kapasitas dan kepekaan petugas SAR dalam melaksanakan tugas dan pertolongan kepada korban,” ungkap Anwar.

Sehingga tingkat profesionalisme dan sinergitas dalam pengendalian pelaksanaan operasi pencarian pertolongan pada kecelakaan bisa dengan cepat, tepat dan terpadu.

Anwar juga mengucapkan terima kasih karena Kota Cirebon telah terpilih sebagai lokasi pelaksanaan rapat dan pelatihan Tim SAR. “Selamat datang di Kota Cirebon dan selamat mengikuti kegiatan ini,” ungkap Anwar.

Sementara itu Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar, menjelaskan jika kegiatan di Cirebon memiliki dua kegiatan yang berbeda. Yaitu rakor dan pelatihan. Rakor dilakukan untuk saling berkomunikasi dan mendekatkan diri diantara sesama anggota SAR.

“Dengan kedekatan ini sebagai modal personal untuk menjalin kerjasama untuk meminimalkan aspek resiko terhadap kebencanaan,” ungkap Didi.

Selain itu ada pula kegiatan pelatihan. Selain untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan anggota SAR, pelatihan ini juga dimaksudkan untuk mendata peralatan yang dimiliki oleh masing-masing instansi, baik SAR Bandung dan Cirebon, Polairud Polda Jabar dan instansi terkait lainnya.

sehingga bisa diketahui berapa modal kekuatan untuk melakukan pertolongan saat terjadi bencana.

Sedangkan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Deden Ridwansyah, S.Sos., menjelaskan jika di wilayah perairan Jabar sepanjang tahun ini terjadi 9 kali kejadian dengan korban 157 orang.

“Sebanyak 100 orang berhasil diselamatkan, 50 orang tidak ditemukan dan lainnya berhasil ditemukan namun dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap Deden.