Pembinaan Atlet Dilakukan Sejak Usia Dini

CIREBON – Olahraga pendidikan tidak dilakukan secara kebetulan. Namun melalui suatu proses sejak usia dini hingga akhirnya meraih prestasi.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., saat Penyerahan Penghargaan Kegiatan Festival Olahraga Pendidikan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia di lobby lantai 3 Gedung Setda Kota Cirebon. “Kami setuju, pembinaan olahraga tidak bisa dilakukan by accident,” tutur Agus, Rabu, 15 September 2021.

Pembinaan olahraga, lanjut Agus, harus dilakukan sejak usia dini. Usia dini merupakan usia emas bagi anak untuk mendapatkan pembinaan. “Sehingga prestasi gemilang dapat diraih,” katanya.

Pada kesempatan itu Agus juga menyatakan komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon untuk mendukung prestasi olahraga nasional. Salah satunya dilakukan dengan memisahkan Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. “Sehingga kita harapkan pembinaan olahraga lebih fokus,” kata Agus.

Dijelaskan Agus kewenangan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam olahraga yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi. Semua bidang tersebut merupakan kewenangan dari Dinas Pemuda dan Olahraga yang juga berkomitmen untuk memajukan olahraga nasional.

Pada kesempatan itu Sekda juga mengapresiasi dan penghargaan tinggi atas kepercayaan dari Kemenpora yang telah memberikan kesempatan kepada Kota Cirebon untuk menyelenggarakan Sport Fest. “Apalagi tidak semua daerah dipilih untuk menyelenggarakannya,” kata dia. Penyelenggaraan Sport Fest di masa pandemi Covid-19 membuat pembinaan terhadap atlet tetap berjalan dengan baik.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Drs. Sutikno, AP., M.Si., menjelaskan ada 3 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Sport Fest masing-masing karate, taekwondo dan pencak silat. “Ada 8 kategori yang dipertandingkan,” tutur Sutikno. Ada pun pesertanya berasal dari siswa tingkat SD dan SMP sederajat.

Sport Fest, lanjut Sutikno, merupakan pilot project yang diselenggarakan oleh Kemenpora. Dengan penyelenggaraan Sport Fest ini diharapkan pembinaan olahraga terus berjalan, tidak terhalang ruang, waktu dan tempat. Penyelenggaraan lomba dilakukan secara virtual sehingga tidak melanggar protokol kesehatan (prokes).

Pada kesempatan itu diberikan penghargaan untuk juara pertama masing-masing kategori. Dengan pertimbangan protokol kesehatan (prokes), penghargaan untuk juara kedua dan ketiga akan diberikan bertahap di kantor Dinas Pemuda dan Olahraga.

Sementara itu Kabid Olahraga Pendidikan Tinggi Kemenpora, Puji Rahayu, menjelaskan pembinaan atlet-atlet berprestasi memang harus dilakukan sejak dini. saat telah menemukan bibit-bibit muda, Kemenpora akan segera membina mereka untuk meraih prestasi. “Harapan kita dapat mendulang emas pada olimpiade 2032. Ini rencana besar kita,” tutur Puji.