Pelaku UKM Kota Cirebon Dibekali Pelatihan Teknis Tematik Peternakan


CIREBON—Para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Cirebon mendapat pelatihan teknis tematik peternakan, Kamis 05 April 2017. Pelatihan diberikan oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan hewan Cinagara Bogor yang bertempat di Kantor Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kota Cirebon.

Tujuan kegiatan pelatihan teknis tematik peternakan adalah untuk menambah wawasan kepada para pelaku UKM bidang peternakan dan pengusahanya tentang kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) khususnya terkait penerapan nomor kontrol pada unit bahan asal hewan seperti telur, susu dan daging.
Pemateri dari Balai Besar Kesehatan Hewan Cinagara Bogor, drh. Dwi Widiana M. Si, mengatakan secara umum fungsi dari kesmavet adalah menjamin keamanan dan kualitas produk-produk peternakan, serta mencegah terjadinya resiko bahaya akibat penyakit hewan.
“Tujuan akhirnya adalah keamanan dan kesehatan masyarakat yang merupakan konsumen produk-produk peternakan,” katanya.
Pelatihan yang diadakan selama 3 hari di Kota Cirebon tersebut kata Dwi akan menekankan pada kontrol produksi produk-produk perternakan yang berasal dari susu, telur dan daging, dan para peserta juga diberikan materi tentang memilih bahan baku yang berkualitas dan layak konsumsi.
“Intinya para peserta ini kami harapkan memiliki kompetensi dalam menjaga keamanan pangan yang berbahan hasil peternakan,” ujarnya.
Pada saat yang sama, Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kota Cirebon, Drh. Hj. Maharani Dewi menuturkan dari pelatihan ini diharapkan pelaku UKM mampu memproduksi makanan berbahan hasil kehewanan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
“Kondisi di lapangan terkadang ada produk makanan yang berasal dari hewan yang aman tapi tidak halal,” tuturnya.
Dewi menambahkan pelatihan yang diadakan Balai Besar Pelatihan Kesehatan hewan Cinagara Bogor tidak berhenti hanya dalam ruang pelatihan akan tetapi disebarkan oleh aparat penyuluh dan pelaku UKM kepada masing-masing kelompoknya.
“Kami mengingingkan masyarakat aman dalam mengkonsumsi produk makanan yang bebas dari pencampuran bahan berbahaya atau lainnya,” tambahnya.