Operasi Lilin Lodaya 2012

POLRES CIKO – Polres Cirebon Kota melaksanakan Upacara Gelar “Operasi Lilin Lodaya 2012.” yang bertempat di Mapolres Cirebon Kota, Jum’at (21/12). Peserta Gelar Pasukan Operasi Lilin Lodaya 2012 diantaranya dari unsur Kepolisian , TNI , Brimob , Dinas Perhubungan Kota Cirebon , Pemuda Pancasila serta unsur Masyarakat.

Kapolres Cirebon Kota AKBP Dani Kustoni mengatakan, kegiatan operasi ini akan digelar selama 10 hari yakni dari tanggal 23 Desember 2012 sampai 02 Januari 2013. Ia menjelaskan seluruh personil akan dibagi dan ditempatkan pada 5 pos pengamanan. Dirinya berharap, kelancaran lalu lintas tetap terjaga dengan menempatkan personil pengurai di beberapa titik rawan kemacetan. “Kita juga akan mengantisipasi tindakan teroris yang memanfaatkan momen-momen hari Natal dan tahun Baru”.

Kapolres menambahkan Polres Cirebon Kota, menerjunkan 761 personil yang terdiri dari unsur TNI, Brimob, Dinas Perhubungan, Pemuda Pancasila dan unsur masyarakat, opreasi ini diberi nama “Operasi Lilin Lodaya 2012.” Seluruh kekuatan ini akan mengamankan sebanyak 40 gereja di wilayah Kota Cirebon dengan jumlah 10-15 personil tiap gereja, jumlah ini bisa berubah tergantung kebutuhan karena gereja tidak hanya merayakan ibadah saat natal saja tetapi ada perayaan lainnya. Hal ini terungkap saat upacara “Gelar Pasukan Operasi Lilin Lodaya 2012 di Mapolresta setempat”, ungkapnya.

Sementara itu menurut surat rilis dari Kapolri Jendral Timur Pradopo yang disampaikan bersamaan dengan sambutan dalam upacara tersebut terungkap, operasi ini bertujuan agar seluruh tahapan kegiatan Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 di Indonesia dapat diselenggarakan dengan aman, nyaman dan lancar.

Polri sebagai institusi yang dipercaya menyelenggarakan kegiatan pengamanan, diharapkan mampu menyelenggarakan manajemen keamanan secara sistemik, terpadu dan komprehensip. Natal merupakan hari besar umat Krsitiani akan dilalui dengan berbagai bentuk peribadatan di Gereja maupun di tempat-tempat lain, demikian juga perayaan Tahun Baru 2013 akan diisi dengan berbagai hiburan serta mobilisasi massa dalam jumlah besar, yang terkonsentrasi pada pusat-pusat aktivitas maupun tempat-tempat tertentu.(Jums-CR)

Apalagi momen ini bersamaan dengan hari libur sekolah, sehingga akan menambah jumlah konsentrasi massa terutama di jalan-jalan protocol, pusat perbelanjaan, tempat-temapt hiburan, lokasi pariwisata serta jalur lalu lintas lain, yang pada puncaknya akan terjadi pada pergantian malam tahun baru. Situasi seperti ini, tentu akan berpotensi menyimpan berbagai gangguan keamanan dan kerawanan.(Jums-CR)

Menurut analisa dan evaluasi pelaksanaan Operasi Lilin di seluruh wilayah Indonesia 2 tahun lalu, komparasi data menunjukkan tren peningkatan gangguan Kamtibmas yang signifikan seperti, perkelahian, penganiayaan, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, dan pencurian kendaraan bermotor.

Data jumlah kejadian yang termasuk dalam 11 kasus menonjol dibidang kriminalitas meningkat menjadi 629 kasus di tahun 2010 menjadi  1.446 kasus di tahun 2011. Begitu juga jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan dari 583 kasus di tahun 2010 pada tahun 2011 menjadi 2.869 kasus.

Peningkatan ini diikuti juga oleh jumlah pelanggaran lalu lintas dari 89.620 kasus pada 2010 menjadi 155.343 kasus di tahun 2011. Namun demikian Polri tetap meningkatkan kewaspadaan pada ancaman terorisme, perdagangan gelap narkoba serta berbagai potensi ketegangan konflik sosial yang dapat terjadi setiap saat selama kegiatan operasi ini berlangsung.

Dalam operasi ini Polri akan melibatkan 101.540 personil gabungan yang terdiri dari 82.723 personil Polri, 3.793 personl TNI, 15.024 instansi terkait serta komponen masyarakat lainnya. Gabungan personil ini akan ditempatkan pada 1.887 pos pengamanan dan 754 pos pelayanan. Yang tergelar di seluruh tempat perayaan Natal dan Tahun Baru di seluruh wilayah Indonesia.