Olahraga Bersama Forkopimda, Wali Kota Cirebon Resmikan Shelter dan Bakti Sosial

CIREBON – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon bersama Forkopimda olahraga bersama, di halaman Balai Kota Cirebon, Minggu (10/12/2023). Kegiatan ini, diawali dengan senam dan dilanjutkan bersepeda bareng keliling Kota Cirebon.

Gowes bareng singgah ke kantor Kelurahan Kesenden, Kelurahan Pekalangan dan Kelurahan Kejaksan. Di tempat itu, rombongan Wali Kota Cirebon bersama Forkopimda membagikan paket bantuan kebutuhan pokok untuk masyarakat setempat.

Selain itu, Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, M.A.P., meletakan batu pertama pembangunan pusat kuliner di Kawasan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dan peresmian kantin UMKM di Alun-alun Kejaksan, Kota Cirebon.

Eti Herawati mengatakan, olahraga bersama menjadi ajang silaturahmi seluruh pegawai di lingkungan Pemda Kota Cirebon agar mempererat komunikasi. Sehingga target pembangunan di Kota Cirebon tepat waktu. Selain itu, kegiatan ini sebagai wujud sinergitas dengan Forkopimda.

“Seluruh pemangku kepentingan memiliki kontribusi dalam pembangunan di Kota Cirebon. Berkat komunikasi yang baik pembangunan di Kota Cirebon sesuai harapan,” kata Eti usai kegiatan.

Pembagian bantuan kebutuhan pokok, sambung Eti, sebagai bentuk kepedulian Pemda Kota Cirebon kepada masyarakat kurang mampu. Mengingat, jelang pergantian tahun, harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik.

“Semoga bantuan paket kebutuhan pokok bisa meringankan beban masyarakat yang tengah menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok,” ujarnya.

Mengenai pembangunan shelter di Kawasan KOTAKU, Eti menuturkan bahwa lokasi ini sudah menjadi destinasi wisata di Kota Cirebon. Sehingga, dibutuhkan tempat bagi pelaku UMKM memamerkan karya terbaik kepada pengunjung yang datang ke lokasi tersebut.

“Kami ingin di Kawasan KOTAKU menjadi pusat perekonomian baru di pesisir laut Cirebon. Pembangunan shelter kami melibatkan pihak swasta,” tutur Eti.

Sedangkan peresmian kantin UMKM di Alun-alun Kejaksan, guna menata kembali pedagang yang ada di lokasi itu. Pasalnya, banyak pedagang berjualan tidak tertib sehingga merusak estetika Alun-alun Kejaksan.

“Alun-alun Kejaksan merupakan etalase Kota Cirebon, maka sudah seharusnya ditata ulang, agar keindahan tetap terjaga,” ujar Eti.