Masyarakat Wajib Jaga Kebersihan Sungai dari Sampah Rumah Tangga

CIREBON – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon berusaha keras menjaga sungai dari pencemaran lingkungan. Upaya itu tidak akan maksimal tanpa ada dukungan dari seluruh elemen masyarakat Kota Cirebon.

Demikian dikatakan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, usai giat susur dan bersih-bersih sungai, dalam rangka Hari Sungai Nasional, di Muara Sukalila, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Kejaksan, Kamis (27/7/2023). 

“Kegiatan ini adalah upaya riil yang melibatkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA),” kata Eti. 

Kegiatan susur sungai, sambung Eti, diharapkan mampu menghasilkan dampak positif bagi kondisi lingkungan dan masyarakat. Tidak hanya sebatas membersihkan sampah, namun juga dapat mengetahui dan memetakan potensi sungai.

“Memetakan potensi sungai sangat penting. Agar fungsi sungai dapat terjaga dan di sisi lain dapat memberikan fungsi produktif lain,” tuturnya. 

Selain itu, pihaknya juga berharap susur sungai dapat mengampanyekan perubahan perilaku masyarakat untuk lebih peduli lingkungan di sungai. Pasalnya, sebagian besar pencemar sungai berasal dari limbah domestik rumah tangga.

“Diharapkan limbah domestik rumah tangga yang masuk ke sungai akan bisa terkurangi karena masyarakat juga akan semakin teredukasi pentingnya sungai yang bersih,” ujar Eti. 

Di tempat yang sama, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWC) Cimanuk-Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, S.T., M.M., M.T., mengatakan, kegiatan ini diadakan di 36 lokasi serentak seluruh Indonesia. Susur dan bersih-bersih sungai juga bagian dari rangkaian World Water Forum ke-10 yang akan dilaksanakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali. 

“Kegiatan ini melibatkan 412 orang yang berasal dari unsur Polri, TNI, komunitas peduli lingkungan dan masyarakat yang ada di bantaran Sungai Sukalila,” papar Dwi

Hari Sungai Nasional pada tahun ini mengusung tema “Sungai Bersih untuk Kehidupan dan Alam”. Pihaknya berharap, Sungai Sukalila menjadi percontohan dan kesadaran pentingnya menjaga sungai dan alam. Selain itu, mengembalikan fungsi sungai sebagai ruang publik. 

“Kami tidak bisa berdiri sendiri harus ada dukungan pemangku kepentingan dan masyarakat Kota Cirebon,” katanya.