Masyarakat Ikut Berperan Memberantas Penyakit Demam Berdarah

DINAS KESEHATAN. Sejak Januari hingga April Tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah kasus penyakit demam berdarah di Kota Cirebon. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon, kasus penyakit demam berdarah meningkat dibandingkan dua tahun sebelumnya dikarenakan dua tahun kebelakang terjadi kemarau yang cukup panjang. Sementara pada tahun ini musim hujan   tahun lebih  panjang   dibandingkan tahun sebelumnya.  Peta endemis yang cukup rawan terjadi serangan penyakit demam berdarah di Kota Cirebon  adalah Kecamatan Harjamukti tepatnya Kelurahan Kalijaga dan Kelurahan Harjamukti, seperti diungkapkan oleh Drg. Zufikar selaku Kabid Pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Kota Cirebon. (10/06)

Dari kasus penyebaran penyakit demam berdarah tersebut, Dinas Kesehatan Kota Cirebon telah melakukan langkah-langkah antisipasi seperti melakukan penyuluhan kepada  masyarakat melalui kader-kader Kesehatan yang ada di setiap RW di Kota Cirebon. Masyarakat Kota Cirebon juga dihimbau agar dapat terbuka dan bekerja sama dalam menjaga kebersihan ditempat tinggalnya melalui program 3M  ( Menguras, Mengubur dan Menutup ).

Menguras bak mandi setiap satu minggu sekali. Mengubur barang- barang yang dapat menampung air. Menutup tempat penampungan air agar tidak dijadikan tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk.

Disamping penyuluhan, Dinas Kesehatan telah menurunkan timnya untuk melakukan survey dilapangan dengan melakukan pendataan jumlah kasus penyakit Demam Berdarah. Masyarakat dihimbau agar tidak mudah menerima tawaran dari oknum yang mengatas namakan petugas dari Dinas Kesehatan yang menjual serbuk Abate dan Pengasapan dengan membayar sejumlah uang. Kkarena hal tersebut diberikan secara Cuma-Cuma kepada masyarakat   oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon melalui dana APBD. (10/06) Pgh