Malem Mingguan Ning Balekota Hadirkan Wisata Kampung Arab

CIREBON – Malem Mingguan ning Balekota pekan ini menghadirkan tema Kampung Arab. Berbagai kesenian hingga kuliner khas dari kampung Arab Panjunan disajikan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menjelaskan budaya Arab merupakan bagian dari sejarah panjang perjalanan Cirebon yang jarang ditampilkan.

“Penampilan malam ini merupakan ikhtiar kita untuk bisa mewujudkan kampung wisata arab,” kata Agus, Sabtu (16/7/2022).

Sehingga untuk kegiatan seni Malem Mingguan ning Balekota, sambung Agus, pihaknya mengundang warga Panjunan dan sekitarnya. Bahkan ada pula yang datang dari Indramayu. “Mereka komunitasnya cukup kuat,” katanya.

Dijelaskan Agus, kegiatan ini juga digelar untuk meningkatkan moril dan mengevaluasi sejauh mana respon terhadap program yang telah dirancang oleh Pemda Kota Cirebon.

Agus menyatakan bahwa respons mereka luar biasa, bahkan warga Panjunan sudah bisa memetakan tiga klaster yang akan mendukung destinasi wisata kampung Arab nantinya. Masing-masing klaster di kuliner dan oleh, klaster seni budaya dan religi. “Ini progress yang luar biasa menurut saya,” kata Agus.

Pada kegiatan Malem Mingguan ning Balekota pekan ini disajikan beragam musik, kesenian dan tarian dari Arab. Bahkan kuliner khas Arab seperti roti Maryam, kebab, kopi arab, samosa dan lainnya juga turut disajikan. Seluruh warga membaur menyaksikan kesenian khas Arab yang ada di Cirebon.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemda Kota Cirebon memprogramkan pembentukan destinasi wisata Kampung Arab pada 2023 mendatang.

Program tersebut bahkan masuk program kategori prioritas dengan melibatkan tiga RW di Kelurahan Panjunan, masing-masing RW 04, RW 05 dan RW 08 .

Pembangunan destinasi wisata kampung Arab meliputi pembangunan fisik atau infrastruktur dan non fisik yaitu berupa kegiatan yang akan dilakukan.

Agus mengatakan, pihaknya juga telah memetakan potensi yang dimiliki warga setempat yang kemudian dibagi menjadi tiga klaster yaitu kuliner dan oleh-oleh, seni dan budaya serta religi.

Pada kesempatan itu, Agus juga menambahkan bahwa pihaknya terus menggali potensi wisata dan budaya yang ada di Kota Cirebon.

Disbudpar secara intens melakukan diskusi dengan beberapa komunitas di kota Cirebon. “Ada komunitas perupa, film, travel, religi dan lainnya. Kita memiliki grup whatsapp dan disitu kita berdiskusi,” tutur Agus.

Dari diskusi tersebut, Disbudpar berupaya untuk menemukan konsep pariwisata dan budaya yang akan dirancang 2023 mendatang untuk memajukan pariwisata dan kebudayaan di Kota Cirebon.