Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) RI, Agung Laksono pada hari Sabtu (18/6) mengunjungi RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Dalam kunjungan tersebut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) didampingi oleh Dirjen Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Rombongan Menkokesra langsung disambut Walikota Cirebon Subardi S.Pd, Dirut RSUD Gunung Jati Heru Purwanto dan jajarannya. Dalam pidatonya di hadapan WaliKota Cirebon, pimpinan dan karyawan RSUD Gunung Jati mengatakan “Pembangunan di bidang kesehatan sangat penting, meski pertumbuhan ekonomi meningkat tapi jika kesehatan tidak diperhatikan, maka belum bisa dikatakan makmur .
Sementara itu Walikota Cirebon Subardi S.Pd dalam sambutannya di hadapan Mentri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) RI, Agung Laksono, Walikota Cirebon menyampaikan keinginannya secara langsung kepada Menkokesra bahwa “Saya heran mengapa RSUD Waled di Kabupaten Cirebon lebih mudah mendapat bantuan, sementara RSUD Gunung Jati tidak. Padahal RSUD Gunung Jati merupakan rumah sakit tipe B pendidikan dan menjadi rujukan di wilayah 3 Cirebon. Sebagai rumah sakit tipe B pendidikan dan menjadi rujukan di wilayah 3 Cirebon, semestinya fasilitas di RSUD Gunung Jati juga menunjang. Namun kenyataannya, rumah sakit yang sudah berusia 80 tahun itu masih memiliki banyak keterbatasan. Karena itu, manajemen RSUD Gunung Jati berencana merenovasi bangunan dengan biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 363 miliar lebih.
Sementara Dirut RSUD Gunung Jati, Heru Purwanto, dalam kesempatan sambutannya menjelaskan kondisi rumah sakit dan mengatakan jika RSUD Gunung Jati ini tidak punya ruang pertemuan. Sementara ruangan yang kita gunakan saat ini sejatinya adalah bengkel.
Setelah melakukan kunjungan di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon, Menkokesra juga mengunjungi pasien yang di rawat disana. Sementara itu selain mengunjungi RSUD Gunung Jati, Agung juga mengunjungi RSUD Arjawinangun di Kabupaten Cirebon dan bersilahturahmi dengan Bupati Cirebon di pendopo Kabupaten Cirebon.
