KERATON KANOMAN GELAR PANJANG JIMAT SEBAGAI TANDA RAYAKAN BULAN MULUD, WALI KOTA : “PROSESI ADAT YANG HARUS DILESTARIKAN”

CIREBON – Peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW atau yang biasa disebut dengan Bulan Mulud yang jatuh tepat pada, Jumat (1/12) malam tadi, Keraton Kanoman yang merupakan salah satu keraton di Kota Cirebon turut merayakan peringatan bulan mulud dengan menggelar kegiatan adat istiadat berupa Panjang Jimat di Bangsal Prabayaksa, Keraton Kanoman.Kegiatan panjang jimat ini dihadiri langsung oleh Walikota Cirebon, Drs. Nasrudin Azis, SH yang didampingi oleh Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cirebon. Dikatakan Azis usai menghadiri kegiatan prosesi panjang jimat tersebut, dirinya mengatakan kegiatan panjang jimat ini merupakan kegiatan yang rutin di gelar di berbagai Keraton di Kota Cirebon salah satunya, Keraton Kanoman. Sehingga kata Azis, dirinya berharap adanya tradisi ini harus bisa dijaga dengan baik dan dapat dilaksanakan secara turun temurun oleh keluarga para raja di Keraton.

“Perlu kita ketahui bahwa ternyata kegiatan seperti ini sudah berjalan kurang lebih 500 tahun dan hal ini sangatlah luar biasa. Dan kegiatan ini harus bisa dijalankan secara turun menurun karna ini merupakan ciri khas budaya dari keraton tersebut, “ Tutur Wali Kota Cirebon.

Selain itu juga Azis berpesan dengan adanya peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW ini masyarakat Kota Cirebon dapat meniru suri taulan Nabi Muhammad SAW. Sementara menurut Hj. Ratu Raja Arimbi Nurtina, S.T. selaku adik dari Sultan Kanoman XII yaitu Kanjeng Gusti Sultan Raja Mohammad Emirudin mengungkapkan rasa syukurnya karena seluruh keluarga Keraton Kanoman dapat kembali melaksanakan tradisi ritual yaitu muludan sebagai salah satu bentuk penghormatan dan pengagungan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

“Alhamdulillah pada malam hari ini kami keluarga Keraton Kanoman dapat melaksanakan tradisi rutin dalam peringatan hari lahirnya nabi besar Muhammad SAW. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan dan pengagungan kami kepada Nabi Muhammad SAW,” Tuturnya.

Arimbi juga menjelaskan bahwa tradisi ritual muludan ini adalah bagaimana kita menghormati junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat islam sedunia yang telah meninggalkan jejak perjuangan kekhalifahan umat manusia yang tiada henti-hentinya. peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini juga telah berlangsung kurang lebih selama 500 tahun di Keraton Kanoman ini.

“ Kami keluarga Keraton Kanoman melalui ritual yang digagas Kanjeng Sinuhun Syekh Maulana Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati dengan prosesi panjang jimat hanya sebagai simbol kultural yang menegaskan makna kelahiran Nabi dan simbol-simbol ajaran Islam yang hendak disiarkan. Salah satu yang kami kerjakan pada saat itu adalah hanya merawat pusaka pusaka yang ditinggalkan oleh leluhur kami, pendahulu kita semua. Sebab, diantaranya kalau tidak dibersihkan minimal satu tahun satu kali maka benda benda tersebut boleh dikatakan akan kurang terawat. “ Imbuhnya.

Perlu diketahui Prosesi “Panjang Jimat” ini merupakan puncak rangkaian yang telah digelar selama enam hari oleh keluarga Kesultanan Kanoman. Prosesi ini akan dimulai nanti, tepat pada pukul 21.00 dengan ditandai rombongan yang membawa bendera Pusaka dan benda-benda pusaka lainnya yang dipimpin oleh Patih Raja Mohamad Qadiran.Rombongan iring-iringan “Panjang Jimat” ini akan berjalan menuju Masjid Agung Keraton Kanoman untuk kemudian setelah tiba di Masjid Agung, akan dibacakan Kitab Barjanji