KEMAH BUDAYA DI KERATON KASEPUHAN CIREBON

Wakil Gubernur Jawa Barat H. Dede Yusuf  pada hari Jum’at 5 Agustus 2011 menghadiri kegiatan  Kemah Budaya Ramadhan yang di gelar di Keraton Kasepuhan Cirebon. Sebanyak 260 orang anggota gerakan pramuka mengikuti Kemah Budaya Ramadhan bertema “Budaya Terjaga Negara Kuat” yang dipusatkan di sekitar Keraton Kasepuhan Cirebon yang dilaksanakan mulai hari jum’at hingga Minggu. 

Para peserta terdiri dari pramuka dari wilayah Cirebon yang terdiri  20 orang peserta dari Kota Cirebon, 8 orang dari Kabupaten Cirebon, dan empat orang masing-masing dari Indramayu dan Kuningan. serta juga ada peserta yang dari peserta Jambore On The Air (JOTA) Nasional ke-69, Jambore On The Internet (JOTI) ke-27 yang berpartisipasi dalam 7th Asia-Pasific Regional Air/Internet Jambore Tahun 2011.


Kemah Ramadhan dibuka secara resmi oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat,  Dede Yusuf pada upacara pembukaan di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan. Hadir dalam kesempatan tersebut Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan, PRA. Arief Natadiningrat, Ketua Kwarcab Kota Cirebon,  Hasanudin Manap, Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Wilayah Cirebon, Jawa Barat, H. Ano Sutrisno.

Ketua Pelaksana Kemah Ramadhan, Cecep Pramulyana dalam laporannya mengatakan, kemah Ramadhan diikuti peserta dari berbagai daerah di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) sebanyak 20 orang serta dari JOTA dan JOTI sehingga totalnya sekitar 260 orang. “Kemah ini dilaksanakan selama tiga hari, Jumat-Minggu (5-7/8),” ujarnya. Sementara itu Sultan ke 14 PRA. Arief Natadiningrat dalam sambutannya menyayangkan karena sebagian generasi muda terkadang merasa lupa akan jati diri sendiri yang terjadi pada generasi atau siapapun, apalagi adanya kecanggihan teknologi berupa layanan internet yang tidak sedikit membawa pengaruh negatif dan membahayakan bagi jati diri. “Namun adanya kemah budaya mudah-mudahan mendapat rahmat dan maghfiroh dan para peserta ini nanti dapat ketok tular kepada rekan atau generasi muda lainnya bagaimana peradaban dan jati diri bangsa agar tidak luntur. Kebetulan sekarang belajar di Cirebon, maka perdalam sejarah dan kekayaan budaya yang ada, apalagi Keraton Kasepuhan jadi pusat pendidikan dan pariwisata untuk para pelajar”.

Sementara itu Ketua Kwarda Jawa Barat, Dede Yusuf menjelaskan, alasan digelarnya kemah raksa budaya pada bulan Ramadhan karena Ramadhan merupakan bulan baik dan mulia untuk melatih diri menjaga hawa nafsu. Melalui kemah raksa budaya ini dapat melakukan perenungan terhadap jati diri yang tidak diikuti hiruk pikuk lainnya. Menurutnya yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat, gerakan pramuka bukan diciptakan sekadar untuk kegiatan  outbond, tapi menciptakan generasi pemuda yang siap ditempatkan di garda terdepan, artinya siap jadi pemimpin. “Dan perlu ditanamkan pada setiap jati diri anggota pramuka bahwa harus bangga sebagai bangsa Indonesia. Selain itu pegang pesan Presiden Soekarno yaitu jangan melupakan sejarah karena bangsa ini tidak hanya dibangun selama 66 tahun, tapi jauh sebelum itu”. Salah satu peserta kemah Budaya Ramadhan Lutfi mengatakan bahwa dirinya sangat menyambut baik kegiatan ini dan merasa senang dengan telah dipilihnya untuk mengikuti kegiatan kemah Budaya ramadhan yang baru dilaksanakan pada tahun ini.