CIREBON – Menekan angka stunting atau gagal tumbuh akibat kurang gizi pada anak merupakan satu program prioritas Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon.
Dalam penanganan stunting, beberapa perangkat daerah turut berperan. Seperti yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon melalui sosialisasi konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati mengatakan, program sosialisasi ini turut menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Termasuk di Kota Cirebon, pencegahan dan penanganan stunting menjadi agenda strategis.
“Kita jangan terjebak hanya pada angka-angka kasus stunting. Bahwa itu sebagai data dan menjadi pijakan, iya. Tapi yang terpenting semangat upaya penanganan terus dilakukan secara masif,” ujar Eti.
Eti juga menegaskan, pihaknya bersungguh-sungguh untuk menurunkan angka kasus stunting di beberapa titik. Salah satunya di Kelurahan Kasepuhan yang dinilai rawan.
“Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh kader dan masyarakat umum untuk rutin makan sayur dan buah, serta makanan beragam, bergizi seimbang dan aman,” jelasnya.
Selama proses penanganan stunting, kata Eti, Pemda Kota Cirebon juga melakukan survei dan hasilnya jumlah kasus mengalami tren penurunan. Hal ini tentu menggembirakan untuk pemda dan masyarakat Kota Cirebon.
“Kuncinya adalah setiap perangkat daerah saling berkomunikasi dan kerja sama. Karena kalau ada satu titik rawan stunting, maka program penanganan akan datang dari sejumlah perangkat daerah,” tuturnya.
Pihaknya berharap, sosialisasi pentingnya konsumsi pangan B2SA ini bisa sampai ke masyarakat secara luas dan diimplementasikan secara masif.
Sementara itu, Kepala DKPPP Kota Cirebon, Ir. Yati Rohayati mengingatkan, bahwa konsumsi pangan yang baik itu tidak hanya beragam dan bergizi seimbang, tetapi juga aman. Maksudnya sayur dan buah itu tidak terkontaminasi bahan kimia.
Dalam sosialisasi ini, kata Yati, DKPPP juga turut membagikan sayur dan buah segar. Hal itu sebagai contoh kecil, karena sayur dan buah yang dibawa merupakan hasil dari kelompok binaan, sehingga hasilnya aman.
“Mohon disampaikan kepada warga masyarakat untuk rutin makan sayur dan buah. Karena stunting di Kelurahan Kasepuhan membutuhkan perhatian, sehingga kami melakukan upaya bersama untuk menekan angka stunting,” kata Yati.
Di tempat yang sama, Lurah Kasepuhan, Deny Rochman, S.Sos, M.Pd.I., mengaku senang, karena program ini sangat mendukung untuk kelangsungan hidup masyarakat yang sehat dan mencegah sekaligus menangani stunting.
“Saya sangat senang karena ada sosialisasi terkait B2SA. Tujuannya sangat baik karena menargetkan angka stunting di kota Cirebon menurun, terutama di Kelurahan Kasepuhan,” katanya.