Jual Lebih Murah, Operasi Pasar Komoditas Sembako Diserbu Warga

CIREBON- Warga sambut gembira pelaksanaan operasi pasar komoditas sembako yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon. Penurunan harga di pasar pun terjadi setelah dilakukan operasi pasar ini.

Seperti diungkapkan Indarti, warga Kampung Baru, Kesenden, Kota Cirebon yang menyambut antusias digelarkan operasi pasar ini. “harganya murah ya. Terutama telur,” ungkap Indarti. Harga telur di pasar dijual di kisaran Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu/kg.

Namun di operasi pasar hanya dijual seharga Rp 22.500/kg. Selain itu harga minyak pun lebih murah dibandingkan di pasar. Minyak goreng pada operasi pasar dijual seharga Rp 11.500/liter sedangkan di pasar dijual seharga Rp 12 ribu.

Hal yang sama diungkapkan Novi, warga Karangreja yang tengah mengantarkan anaknya bersekolah di SD Kramat. “Tadi kebetulan lihat, ternyata harga ayam murah dibandingkan harga pasar,” ungkap Novi. Di pasar ayam dijual seharga Rp 40 ribu/kg, sedangkan di operasi pasar hanya dijual seharga Rp 36 ribu/kg. “Jauh sekali bedanya,” ungkap Novi. Karena itu ia pun membeli langsung 2 kg ayam untuk kebutuhan sehar-hari di rumahnya. Namun Novi juga meminta agar operasi pasar dilakukan untuk komoditas yang lebih lengkap lagi. “Tadi tidak semua, mestinya ya semua dijual disini,” ungkap Novi.

Sementara itu Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Rawindra Ardiansah, mengungkapkan sejumlah komoditas dijual pada operasi pasar yang rencananya digelar dua hari tersebut, yaitu 26 hingga 27 Juli 2018. “Seperti telur, beras, minyak goreng, daging ayam, daging kerbau, cabai, bawang merah, tepung terigu dan gula pasir,” ungkap Rawindra. Semua dijual di bawah harga di pasaran atau sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pelaksanaannya dilakukan di samping BJB atau tepatnya di depan Pasar Kramat, Kota Cirebon.

Khusus untuk telur, lanjut Rawindra yang selama beberapa hari terakhir mengalami kenaikan yang cukup tinggi, pada operasi pasar kali ini hanya dijual seharga Rp 22.500/kg. “Tadi sempat habis tapi kita tambah lagi stoknya,” ungkap Rawindra. Melalui operasi pasar yang bekerja sama dengan stakholder terkait seperti Bulog, serta sejumlah bank. Melalui operasi pasar kali ini Rawindra berharap bisa menurunkan harga sejumlah komoditas yang sempat naik di pasaran. “Kita dapat informasi tadi kalau pedagang telur di pasar Kramat justru menurunkan harga jual telur mereka hampir sama dengan harga di operasi pasar ini,” kata Rawindra. Ini berarti, efektifitas operasi pasar sudah bisa terlihat. Rawindra pun meminta kepada pedagang untuk tidak mengambil keuntungan terlalu tinggi untuk komoditas yang mereka jual.

Mengenai kelanjutan operasi pasar apakah akan digelar di tempat lain, Rawindra mengungkapkan akan melihat pergerakan harga di pasaran terlebih dahulu. “bisa juga dilakukan di tempat lain,” ungkap Rawindra. TPID Kota Cirebon sendiri berkomitmen untuk tetap menjaga stabilitas harga di pasaran.