Gubernur Tinjau Korban Banjir, Curah Hujan di Kota Cirebon Naik Delapan Kali Lipat

CIREBON- Gubernur Jawa Barat, DR H. Ahmad Heriyawan, Lc. (Aher) meninjau korban banjir di Kota Cirebon salah satunya RW 07 Kesunean Kelurahan Kasepuhan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon, Selasa (27/2). Aher mendatangi Kelurahan Kesunean didampingi PJS Wali Kota Cirebon, DR. H. Dedi Taufik, MSi dan sejumlah pejabat lainnya. Kehadiran Aher mendapat respon positif dari kalangan masyarakat untuk berkeluh kesah seputar banjir yang melanda mereka.

Aher pada kesempatan tersebut mengatakan kehadirannya untuk melihat secara langsung korban banjir. Kemudian menampung berbagai persoalan seputar banjir dengan berdialog bersama masyarakat dan instansi terkait di Kota Cirebon dan sekitarnya.

“Beberapa wilayah di Jabar termasuk Kota Cirebon memang mengalami bencana banjir. Berbagai penyebab terjadi baik alam maupun manusia,” ungkap Aher.

Aher menambahkan faktor alam antara lain curah hujan cukup tinggi bahkan mencapai delapan kali lipat dari biasanya. Gubernur Jabar tersebut mengatakan biasanya hujan curah hujan hanya 30-40 milimeter/detik. Namun, kali ini hujan di Kota Cirebon dan sekitarnya mencapai angka 237 milimeter/detik.

“Jadi yang biasanya hujan untuk sebulan sekarang tumpah hanya empat hari. Tentu curah hujan sangat tinggi sekali sehingga sungai tidak dapat menampung apalagi adanya sedimentasi,” kata Aher.

Gubernur Jabar berharap semua pihak menjaga kawasan hutan dengan pengelolaan yang baik. Pengelolaan hutan terutama di Kabupaten Cirebon dan Kuningan harus ditingkatkan terutama mereboisasi daerah yang gundul baik. Walaupun secara umum wilayah Kabupaten Kuningan dianggap baik dan paling hijau di wilayah Jabar.

“Jadi wilayah yang gundul harus ditanam ulang sehingga menjadi hijau. Kemudian embung harus dibuatkan agar dapat menahan air maupun menjaga keberadaan air ketika musim kemarau. Langkah lain tentunya harus normaslisasi sungai,” ujar Aher.

Semua wilayah, lanjut Aher harus ikut menjaga alam agar tetap terjaga baik wilayah hilir seperti Kota dan Kabupaten Cirebon maupun wilayah hulu yakni Kabupaten Kuningan. Harus ada koordinasi yang baik antar tiga wilayah tersebut bersama Pemerintah Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat dalam menangani banjir dan pengelolaan hutan serta sungai.
Sementara itu, PJS Wali Kota Cirebon mengaku kunjungan Gubernur Jabar memberikan semangat bagi warga untuk tabah menghadapi cobaan ini. Selain itu, pihaknya akan menjalankan saran Gubernur untuk melakukan koordinasi dan antisipasi bahaya banjir bersama Kabupaten Cirebon serta Kabupaten Kuningan.

“Penanganan bencana ini telah disepakati dilakukan melalui koordinasi antara pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten, pemerintah provinsi Jabar dan pemerintah pusat,” ungkap Dedi. Namun untuk saat ini yang terpenting dilakukan yaitu penanganan masyarakat yang terdampak bencana, baik berupa evakuasi maupun pemenuhan kebutuhan dasar mereka.

Dedi kembali menyampaikan bahwa penanganan bencana tidak bisa dilakukan di satu daerah saja. Namun harus dilakukan secara menyeluruh dimulai dari daerah hulu. “Kita ingin menanggulangi bencana ini agar tidak terus terulang. Sehingga dibutuhkan juga penanganan dari hulu ke hilir secara menyeluruh,” tegas Dedi.