GPM Digelar Serentak di Lima Kecamatan

CIREBON – Gerakan Pangan Murah (GMP) digelar serentak di 5 kecamatan di Kota Cirebon. GPM dimaksudkan menjaga ketersedian pasokan dan keterjangkauan harga.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., membuka GPM di Kebonpelok, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kamis (23/2/2023). “GPM secara serentak dilakukan di lima lokasi,” tutur Agus. Lima lokasi tersebut mewakili kecamatan yang ada di Kota Cirebon.

Selain di lapangan Kebonpelok, GPM juga digelar di halaman kantor Kecamatan Lemahwungkuk, halaman kantor Kecamatan Kejaksan, halaman Kodim 0614 untuk Kecamatan Kesambi dan halaman keraton Kacirebonan untuk kecamatan Pekalipan.

GPM sengaja dipilih di masing-masing kecamatan agar mudah dijangkau masyarakat. Masyarakat pun diharapkan dapat langsung menikmati terjangkaunya harga komoditas yang dijual di GPM.

“GPM salah satu strategi Pemda Kota Cirebon dan mitra strategis kami untuk mengendalikan harga dan menjamin ketersediaan pasokan pangan untuk masyarakat,” kata Agus.

Kegiatan ini akan rutin dilakukan terutama menjelang bulan puasa dan lebaran 2023. “Kami minta asisten dan ibu kadis untuk bisa berkala menyelenggarakan kegiatan ini. Terutama jelang puasa dan idul fitri,” imbuhnya.

Pada GPM masing-masing lokasi mendapatkan pasokan 10 ton beras. Agar semua bisa mendapatkan beras, maka masing-masing orang hanya boleh membeli dua karung dimana satu karung berisi 5 kilogram beras. Beras yang dijual di operasi pasar merupakan beras premium namun dijual dengan harga medium yaitu Rp 47 ribu per lima kilogram atau Rp 9.400 per kilogram.

Selain beras komoditas lainnya juga dijual diantaranya minyak goreng seharga Rp 13.500 per liter, telur Rp 23 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 24 ribu per kilogram.

Dengan GPM ini selain menjaga pasokan dan keterjangkauan harga untuk masyarakat juga diharapkan mampu mengendalikan inflasi di Kota Cirebon.

Sementara itu, Pimpinan Bulog Kantor Cabang Cirebon, Budi Sultika, menjelaskan pihaknya siap memenuhi permintaan dari setiap pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar.

“Untuk stok beras Insya Allah aman,” tuturnya. Diperkirakan mereka bisa menyerap hasil panen petani mulai minggu kedua Maret.