Cirebon Merangkul Dunia Internasional

 

 

dok humas dan protokol setda kota cierbon 2Kota Cirebon sebagai Kota sejak abad ke 14 M sudah dikenal oleh bangsa-bangsa diluar Nusantara. Pada hari ini (18/12) akan dilaksanakan persemian Pusat Hubungan Internasional Cirebon (PHIC) sebagai upaya kesiapan Kota Cirebon untuk menjalin kerjasama dengan dunia internasional.

Surat Keputusan pendirian PHIC yang ditandatangani oleh Walikota Cirebon, Drs. Nasrudin Azis, S.H., mengamanatkan keterlibatan PHIC didalam kegiatan-kegiatan -termasuk- ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pariwisata yang terjadi di Kota Cirebon.

Walikota Cirebon, Drs. Nasrudin Azis, SH, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Cirebon sangat antusias dalam mendukung terbentuknya PHIC, “Kami berharap dengan terbentuknya PHIC, dapat mencatatkan kembali Kota Cirebon sebagai Kota Internasional, dengan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pembangunan di Kota Cirebon yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Cirebon.”

Pendiri program Kota Kembar (Sister Cities) antara Kota Bogor Jawa Barat dengan St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, Alexander Soetjipto MBA, mengutarakan: “Sebagai salah satu penggerak dari Gugus Tugas Sister Cities pada Indonesian Diaspora Network (IDN), saya melihat pendirian PHIC ini sebagai langkah positif bagi Kota Cirebon untuk mengkonsolidasikan kepentingan Internasional dari masing-masing stakeholder (pelaku) nya, sehingga strategi, arah dan tujuan dari masing-masing stakeholder termaksud dalam kiat Internasional mereka akan lebih mudah untuk dikoordinasikan dengan sesama stakeholder dan lebih cepat untuk direalisasikan. Dengan demikian, potensi Internasional Kota Cirebon yang luar biasa itu bisa semakin ditampilkan di mancanegara.”

“Kami anggota-anggota IDN, yang adalah asset bangsa Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru dunia ini, sudah bertekat untuk membantu bangsa tercinta ini dengan sebaik mungkin. Membantu pemerintah Kota Cirebon untuk menjadi kota Internasional adalah salah satu bentuk sumbangsih kami untuk Indonesia Raya,” tambah Soetjipto yang juga adalah aktivis di St. Louis Center for International Relations di Amerika Serikat.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Cirebon, Ir. Vicky Sunarya, mengharapkan semoga PHIC dapat menjadi akses bagi pemerintah maupun masyarakat Cirebon untuk dapat lebih membuka ruang komunikasi dengan berbagai pihak baik skala nasional maupun internasional dalam rangka bertukar informasi untuk memperluas wawasan dan orientasi pola pikir agar pemerintah dan masyarakat kota Cirebon dapat lebih eksis di era globalisasi ini, tidak hanya menjadi objek “pergerakan globalisasi” tetapi menjadi “pelaku” dalam era kesemestaan ini.

Staf Ahli Sekjen DPD RI, Prof. DR. Triyuni Soemartono, dalam ucapan selamatnya atas peresmian PHIC, yang pernah disampaikannya kepada Walikota Cirebon beberapa bulan yang lalu itu, menyarankan agar PHIC ini memulai penanda-tanganan ‘Letter of Intent’ dulu baru kemudian meningkat ke ‘Memorandum of Understanding’ setelah merasa ‘pas’ dengan pasangan-pasangan yang ditujunya.

Dra. Galih Permata Apsari, inisiator Cirebon Sister Cities / PHIC menekankan : ” Saya berharap PHIC akan membawa kemajuan untuk masyarakat Cirebon melalui kerjasama dengan pihak Internasional, dengan begitu masyarakat dapat mengadopsi pengaruh positif dari mancanegara tanpa merubah kultur dan budaya mereka sendiri.”

Sultan P.R.A. Arief Natadiningrat, S.E., dari Keraton Kasepuhan sangat mengaprisiasi dan mendukung pendirian PHIC ini berharap agar dengan adanya PHIC maka akan lebih terwujudlah Kota Cirebon sebagai Kota Wali (Religius), Kota Budaya,  Kota Pariwisata, Kota Peradaban Dunia, dan Cirebon sebagai “The World Heritage” berwawasan global dan menjadi kota internasional yang patut dibanggakan.

Acara peresmian PHIC ini juga dihadiri oleh beberapa eksekutif dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta yang tergabung dalam Regional Liaison Officer Team for Cirebon.

Direlease oleh:

Humas Pemerintah Kota Cirebon dan PEMDA BERKARYA, INV.