Cirebon Festival 2024: Ajang UMKM Naik Kelas

SEKTOR Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam roda ekonomi. Oleh karena itu, perhatian terhadap pengembangan UMKM mutlak dilakukan. Pemerintah pusat dan daerah bersinergi memberi stimulus pertumbuhan UMKM ke arah positif.

Seperti dilakukan Pemerintah Daerah Kota (Pemkot) Cirebon melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP), yang akan menggelar “Cirebon Festival 2024”. Wujud pemberdayaan dan pengembangan pelaku UMKM. Berlangsung 10-12 Mei 2024, di Jalan Pasuketan (area BAT) Kota Cirebon.

Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman, SIP MSi mengungkapkan, event bergengsi tersebut menyuguhkan beberapa acara. Meliputi launching UMKM Naik Kelas, “Cirebon Extrade Hub” (Export Trading Hub), Bazar UMKM, Gerakan Pasar Murah, festival kuliner, Cirebon Fashion Carnival, penampilan kesenian dan lomba-lomba: mewarnai, SADUTA (satu-dua-tiga), foto dan video.

Lewat “Cirebon Festival 2024”, Pemkot Cirebon berikhtiar mendorong produk UMKM lokal mampu tembus pasar mancanegara. Goal dari diluncurkannya Cirebon Extrade Hub atau ekspor ragam produk UMKM Kota Cirebon ini, adalah produk lokal bisa merambah market global. Coba merebut posisi pasar komunitas pekerja migram Indonesia di luar negeri.

“Kita perjuangakan lewat jejaring perwakilan komunitas pekerja migran Indonesia sebagai target market di luar negeri,” ucap Iing.

Dengan demikian, lanjut dia, target jangka panjangnya adalah UMKM Kota Cirebon bisa naik kelas. Tidak hanya sukses memasarkan produk di dalam negeri, tetapi mampu mendongkrak perekonomian lokal sampai kancah internasional.

“Kuncinya ada pada peningkatan kualitas produk dan sumber daya manusia pelaku UMKM itu sendiri,” tegas Iing.

Sementara itu dengan demografi nyaris 50 juta jiwa penduduk, Provinsi Jawa Barat merupakan ladang emas ekonomi regional dan nasional. Sejauh ini, UMKM berdampingan dengan Usaha Menengah Besar (UMB). Keduanya bersaing sehat. Saling melengkapi.

Tentu saja, pasar dan konsumen UMKM mendominasi. Sejauh ini pertumbuhan UMKM dan ekonomi kreatif (ekraf) di Jabar yang pesat, tidak lepas dari dukungan Pemprov Jabar dan pemerintah daerah 27 kota / kabupaten di Jabar. Termasuk memolesnya lewat digitalisasi.

Sebab, salah satu penopang pemasaran produk UMKM agar bisa lebih cepat diakses masyarakat luas, adalah lewat marketplace. Alias jual-beli online. Konsumen diuntungkan pula, karena dapat memenuhi kebutuhan secara cepat di mana saja dan kapan pun.

Kita ketahui bersama, ekraf selama ini berperan besar menunjang perekonomian Jawa Barat, bahkan nasional. Ini tak lain karena ditunjang oleh ketersediaan tanaga kerja di semua level, sebagai konsekuensi postif jumlah penduduk yang besar, tidak lupa dukungan fasilitas dari pemerintah.

UMKM dan ekraf menargetkan pembentukan wirausaha yang memiliki komitmen untuk menjadi juara di bidang bisnis. Kegiatan dan program yang difasilitasi pemerintah daerah, merupakan wujud pendampingan, kemitraan dan standarisasi, demi menyokong UMKM lokal naik kelas.

Siapa saja dapat memperoleh penguatan bisnis dan manajemen usaha agar bisa naik kelas dengan memanfaatkan teknologi untuk mencapai pasar lebih luas. 

UMKM memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian, UMKM memiliki kontribusi terhadap ekonomi nasional melebihi 60 persen dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 97 persen. 

Angka itu mengonfirmasi bahwa UMKM adalah critical engine bagi proses pemulihan dan kebangkitan ekonomi Indonesia. Perlu diingat, setiap produk inovatif hasil kreatifitas pelaku UMKM di 27 kabupaten dan kota di Jabar – termasuk Kota Cirebon – menjadi modal penting mengangkat nilai jual UMKM yang mampu berdaya saing di kancah global.

 

Penulis: Rona

DKIS Kota Cirebon