Belum Memasyarakat, Ahli Rias Pengantin Diminta Sosialisasikan Tata Rias Pengantin Cirebon

CIREBON-Ahli rias pengantin Cirebon diharapkan bisa menggali kekayaan budayanya sendiri. Terutama untuk tiada henti menyosialisasikan tata rias pengantin Cirebon.

Hal tersebut diungkapkan Pj Sekda Kota Cirebon, H. Anwar Sanusi, S.Pd., M.Si., dalam Lokakarya dan Seminar Pengantin Cirebon Serta Lomba Tata Rias Pengantin, Rabu, 9 Oktober 2019 di salah satu hotel di Kota Cirebon.

“Saat ini yang lebih terkenal dan muncul di permukaan itu tata rias pengantin Sunda dan tata rias pengantin Jawa,” ungkap Anwar. Padahal, Cirebon juga memiliki tata rias pengantin khas Cirebon. Namun saat ini belum muncul ke permukaan.

Karena itu, melalui kegiatan ini Anwar berharap perias yang ada di Cirebon bisa memperkenalkan dan menyosialisasikan tata rias pengantin Cirebon.

“Sehingga pasca kegiatan ini, tata rias pengantin Cirebon bisa terangkat ke permukaan,” ungkap Anwar.

Kegiatan ini sekaligus juga bisa mendukung promosi wisata di Kota Cirebon. Menurut Anwar, tidak ada yang bisa mengangkat kesenian di Cirebon selain orang-orang Cirebon sendiri.

“Jangan sampai orang lain tahu,tapi kita sendiri tidak tahu terhadap kekayaan budaya yang dimiliki Cirebon,” ungkap Anwar.

Sementara itu Ketua DPC Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Cirebon, Tuti Maryati, menjelaskan jika tata rias pengantin Cirebon sebetulnya sudah masuk dalam pusaka nasional sejak 1984.

“Namun dalam perkembangannya memang belum memasyarakat seperti tata rias pengantin Jawa atau pengantin Sunda,” ungkap Tuti.

Karena itu, melalui kegiatan ini mereka berharap bisa memperkenalkan tata rias pengantin Cirebon secara lebih luas agar nantinya bisa lebih memasyarakat.