Banyak Pihak Ikut Dukung Program Kotaku di Pesisir Panjunan

CIREBON – Pelaksanaan program pengentasan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Pesisir Panjunan Kota Cirebon mendapatkan dukungan dari beberapa pihak. Mereka sudah menandatangani kesepakatan untuk bekerjasama mendukung program Kotaku.

Di antaranya Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS Cimancis), PT Pelindo II Cabang Cirebon/IPC Cirebon, dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon.

Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati mengemukakan, semua pihak yang sudah berkomitmen bekerjasama mendukung program Kotaku diharapkan merealisasikan komitmen tersebut.

Misalnya, terkait pengerukan sungai di kawasan tersebut yang memiliki tingkat endapan lumpur cukup tinggi akan dilakukan oleh BBWS Cimancis. Kemudian lumpurnya akan diangkut DPUPR Kota Cirebon.

Hal tersebut disampaikan Eti usai melakukan video conference tentang penguatan data dan informasi untuk membangun Kota Cirebon yang layak huni, di ruang kerjanya, Selasa (31/8/2021).

“Kesepakatan ini sebagai bentuk kerjasama dan sinergi para pihak untuk menyukseskan program Kotaku. Makanya, untuk pengerukan sungai akan segera kita kondisikan,” ungkap Eti.

Dalam kesepakatan tersebut, IPC Cirebon juga sudah menyatakan keikutsertaannya dalam penataan program Kotaku melalui program tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).

“Mereka mendukung melalui program CSR. Jadi semua pihak bersama-sama bergerak,” kata Eti.

Kotaku merupakan program pengentasan kawasan kumuh di Kelurahan Panjunan, Kota Cirebon. Penataan dilakukan di RW 01 dan RW 10 dengan anggaran sekitar Rp 11 miliar, yang bersumber dari loan Islamic Development Bank (IsDB)/Dipa APBN melalui Kementerian PUPR, dengan mekanisme tahun jamak atau multiyears.

Pengerjaannya dilakukan mulai Agustus 2021 dan ditargetkan selesai Maret 2022. Ada pun penataan yang dilakukan diantaranya peningkatan drainase, peningkatan jembatan, pembuatan TPS 3R, pembuatan IPAL komunal, pedestrian, ruang terbuka publik, pekerjaan proteksi kebakaran dan lainnya.

Selain Kotaku, lanjut Eti, melalui ADB Youth for Asia bersama-sama melakukan analisis kemiskinan di Kota Cirebon. Dari analisa ini diketahui isu-isu kemiskinan dan sosial yang dihadapi anak muda serta potensi yang sebenarnya mereka miliki untuk pengembangan kota yang inklusif dan berkelanjutan.