Alami Penurunan Kasus, Percepatan Penurunan Stunting Terus Dilakukan

CIREBON – Angka stunting di Kota Cirebon alami penurunan yang cukup signifikan. Namun program penurunan stunting tetap digenjot.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr. Hj. Siti Maria Listiawaty, MM., menjelaskan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) akhir 2022 lalu, angka stunting di Kota Cirebon ada di angka 17 persen. “Alhamdulillah ini  berkat komitmen kuat dari  Pemda Kota Cirebon, Pak Wali, Bu Wakil, Pak Sekda dan dukungan swasta dan masyarakat,” tutur Maria, Rabu (1/22/2023).  Padahal sebelumnya, berdasarkan SSGI tahun 2021, stunting di Kota Cirebon ada di angka 30,6 persen. Kondisi ini menempatkan Kota Cirebon pada urutan keempat tertinggi bersama Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bandung.

Jumlah kasus stunting yang saat ini mencapai 17 persen menurut Maria juga berada di bawah kasus stunting di Jawa Barat. Ada pun angka stunting di Jawa Barat saat ini berada di 20,2 persen.

Namun, lanjut Maria, penurunan angka stunting ini tidak membuat mereka lengah dan abai. Sebab masih ada 17 persen dari total balita di Kota Cirebon yang masih stunting. “Kita tidak terlena, tetap semangat untuk sama-sama cegah stunting,” tutur Maria. Untuk itu, program percepatan penurunan stunting tetap dilakukan melalui keterpaduan dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Sehingga diharapkan tahun ini angka stunting semakin menurun. “Dengan tidak menambah lagi kasus stunting baru di Kota Cirebon,” tutur Maria. Melalui program percepatan penurunan stunting pula diharapkan tumbuh kembang anak di Kota Cirebon tidak terganggu.

Untuk  penurunan stunting, Kota Cirebon telah memiliki peraturan Wali Kota No 34 tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Percepatan penurunan stunting ini menyasar semua kelompok, mulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia nol hingga 59 bulan. “Kami memiliki program SI PENTING (Siaga Penanggulangan Stunting),” tutur Maria. Selain itu ada pula program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) yang secara rutin menjadwalkan dokter spesialis untuk bisa melayani masyarakat di puskesmas.

Upaya lain yang dilakukan untuk percepatan penurunan stunting yaitu dengan menggandeng TNI untuk menjadi bapak asuh dari penderita stunting. Bahkan Dinkes Kota Cirebon juga menggandeng pengusaha hotel untuk melakukan intervensi berupa pemberian makanan bergizi.