CIREBON – Vaksin booster untuk pekerja di bidang layanan publik di Kota Cirebon dimulai pekan depan. Vaksin booster diberikan untuk orang-orang yang bertemu dan berkomunikasi dengan banyak orang setiap harinya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr. H. Edy Sugiarto, M.Kes., di sela-sela melakukan monitoring PTM 100 persen dan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun di SD Santa Maria, Senin (10/1/2022) menjelaskan minggu depan vaksin booster untuk pekerja di bidang layanan publik digelar.
“Insya Allah minggu depan, tanggal 17 Januari,” tutur Edy. Adapun sasaran pertama vaksin booster mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri, wartawan, serta profesi lainnya yang bekerja di bidang layanan publik.
Vaksin booster untuk pekerja di bidang layanan publik dibutuhkan karena mereka cenderung lebih banyak terpapar dan setiap hari bertemu dan berkomunikasi dengan ratusan orang. Sehingga mereka harus diproteksi dengan vaksin booster ini. Untuk vaksin booster nantinya bisa moderna, pfizer, astrazeneca dan lainnya.
“Kita lagi minta ke provinsi. Untuk stok aman. Pemerintah RI sudah menyiapkan,” tutur Edy. Sedangkan ketersediaan vaksin Covid-19 jenis sinovac di Kota Cirebon menurut Edy juga aman, yaitu sebanyak 50 ribu dosis.
Saat ini, lanjut Edy, tenaga kesehatan di Kota Cirebon bekerja keras untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat. “Seluruh jajaran kesehatan luar biasa bekerja keras,” tutur Edy. Selain vaksin booster, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun juga tengah berjalan dan ditargetkan selesai 21 Januari ini.
Selain itu, vaksin lain untuk anak seperti BCG, DPT, polio, campak, dan lainnya juga terus dilakukan. “Intinya kita proteksi semua lini dan usia,” tutur Edy.
Diprediksi Kota Cirebon menurut Edy saat ini sudah mendekati herd immunity (kekebalan kelompok) atau sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu. Kekebalan kelompok terbentuk saat jumlah vaksinasi Covid-19 sudah di atas 70 persen ditambah dengan penyintas.
“Kita sudah lebih dan penyintas ada sekitar 13.600, maka terbentuklah kekebalan kelompok,” tutur Edy. Sedangkan untuk pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit menurut Edy saat ini sudah tidak ada. “Kita terus berupaya memproteksi masyarakat,” tutur Edy.